.webp)
Ini memang bukan yang pertama kali terjadi di manajemen SM Entertainment. Pada 2009 silam, kasus serupa juga terjadi pada mantan member Super Junior, Hangeng.
Hangeng saat itu menggugat manajemennya karena isu 'kontrak budak' yang mengikatnya selama 13 tahun. Adanya pembagian pendapatan yang tidak adil juga jadi salah satu masalahnya kala itu.
'Kontrak budak' membuat Hangeng tak bisa lepas dari perusahaan dan terus bekerja. Selama dua tahun bahkan ia tidak diberikan hari libur, sampai akhirnya kelelahan dan menderita beberapa penyakit seperti radang perut dan ginjal.
Isu serupa juga mengikuti kasus Kris yang melayangkan gugatannya kepada SM Entertainment, Kamis (15/5/2014) lalu. Sebuah media Korea mengabarkan, manajemen banyak melanggar hak-hak sipil Kris sebagai manusia.
Sebagai seorang artis yang memang tengah naik daun, aktivitas Kris baik di China dan Korea memang sangat padat. Namun, menurut seorang sumber, SM selalu membuat keputusan sepihak tanpa meminta pendapat member EXO.
Tak sampai disitu saja, tidak adanya dokumen yang jelas soal pembayaran juga jadi masalah yang cukup serius. Para member EXO (termasuk Kris) dikabarkan mengalami kesulitan finansial, di tengah popularitas mereka yang luar biasa selama satu tahun terakhir.
Meski demikian, baik pihak Kris maupun SM Entertainment tidak ada keterangan secara langsung mengenai hal ini, ataupun keputusan pria asal Kanada itu untuk meninggalkan EXO. Alasan pastinya juga masih tanda tanya hingga saat ini.
Kris bergabung dengan EXO setelah menjalani trainee di SM Entertainment selama kurang lebih lima tahun. Ia resmi debut sebagai salah satu member sub-unit EXO-M di tahun 2012 lalu dengan lagu 'MAMA'.
(ron/mmu)
