Memang, versi tidak resmi kedua video musik ini telah lama beredar di internet. Sebelum resmi dirilis dan berbagai penundaan, klip 'Overdose' ditampilkan perdana di 'EXO Comeback Showcase' 15 April lalu.
Tidak ada perbedaan yang terlalu tampak antara versi yang ditampilkan di showcase dengan versi resmi YouTube-nya. Meski demikian, video klip ini tetap dinanti-nantikan mengingat telah ditunda cukup lama.
Dari segi konsep, video musik 'Overdose' tak jauh berbeda dengan versi regular dari 'Wolf' dan 'Growl'. SM Entertainment kembali menampilkan ciri khasnya dengan membuat video musik 'di dalam kotak'.
Di bagian awal video ditampilkan para member EXO yang tengah terjebak di dalam labirin berbentuk logo baru EXO untuk 'OVERDOSE'. Selama 40 detik pertama merupakan sebuah penggambaran dari lirik lagu 'Overdose', tentang seseorang yang terjebak dan kecanduan cinta.
Jika dibandingkan dengan 'Miracles In December', 'MAMA' dan versi drama dari 'Wolf', maka video musik 'Overdose' terbilang sangat biasa. Masing-masing dari video baik versi Korea dan Mandarinnya hanya menampilkan koreografi dari lagu saja.
Solo shot lipsync para member seperti yang biasanya ditampilkan dalam video-video sebelumnya tak tampak di klip ini. Bisa dikatakan ini merupakan versi dance dari 'Overdose', meskipun tidak ada kepastian apakah SM akan merilis versi lain dari video ini.
Pergerakan kamera video musik 'Overdose' cukup dinamis. Teknik editing yang zoom in-zoom out juga memberikan sentuhan yang membuat video ini berbeda dari video EXO sebelumnya. Sayangnya, pergerakan kamera serupa pernah dilakukan juga di 'Growl' versi one-take. SM hanya melakukan pengulangan teknik dengan sedikit modifikasi.
Videonya mungkin memang biasa saja dan sangat tipikal SM Entertainment. Namun tidak berarti elemen lain dalam 'Overdose' bisa diabaikan.
Koreografi lagu ini diciptakan oleh Tony Testa, koreografer kenamaan yang pernah bekerja sama dengan Michael Jackson untuk konser 'This Is It' beberapa tahun silam. Koreografi 'Overdose' tak kalah rumitnya dengan 'Growl' yang punya banyak detail dalam gerakannya.
Yang menjadi fokus utama dalam koreografi 'Overdose' yakni ketepatan waktu dan sinkronisasi gerakan di beberapa formasi. Seperti misalnya yang ditampilkan di refrain jelang akhir lagu pada menit 03:51. Tak ketinggalan formasi awal ketika Suho (EXO-K) dan Xiumin (EXO-M) berdiri di atas telapak kaki D.O (EXO-K) dan Tao (EXO-M) yang juga menarik karena tak pernah dilakukan EXO sebelumnya.
Ada lima lagu dalam album 'OVERDOSE' yang cukup berbeda dari lagu-lagu EXO baik di 'MAMA', 'XOXO' dan 'Miracles In December'. 'Moonlight' ada di track dua sebagai lagu paling mellow di album ini.
'Thunder' yang ada di track tiga kental dengan nuansa RnB. Vokal Baekhyun, Suho, D.O, Chanyeol (EXO-K), dan Luhan, Chen, Lay, Xiumin (EXO-M) terdengar jelas tanpa efek berlebihan di track ini, tentunya diwarnai dengan lirik rap dari para rapper.
'Run' bernuansa ceria yang akan membuat para pendengar melompat-lompat mengikuti beat di bagian refrain. Sementara 'Love Love Love' cukup unik dengan intro suara distorsi yang terdengar seperti instrumen khas Tiongkok.
(ron/ich)