Skandal Park Yoochun Dibesar-besarkan untuk Tutupi Kasus Lain di Korea?

Skandal Park Yoochun Dibesar-besarkan untuk Tutupi Kasus Lain di Korea?

Atmi Ahsani Yusron - detikHot
Selasa, 21 Jun 2016 15:10 WIB
Foto: Park Yoochun.
Jakarta - Belakangan skandal pelecehan seksual yang diklaim empat wanita dilakukan oleh Park Yoochun menghiasi banyak media. Baik di online, televisi dan cetak, wajah Park Yoochun seolah tak absen dari headline.

Kondisi ini sangat disayangkan oleh Jeon Woo Yong, seorang profesor dari sebuah universitas di Korea. Jeon Woo Yong adalah sejarawan dan pemerhati politik, mengeluarkan suaranya mengenai kasus Park Yoochun.

Bukan soal bagaimana seorang selebriti bisa rusak image-nya karena tindakannya sendiri. Tetapi soal bagaimana media membesar-besarkan skandal tersebut sehingga menutupi beberapa kasus lain yang tengah berkembang di Korea Selatan saat ini. Khususnya masalah politik negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: Cantiknya Song Ji Hyo di Pemotretan Musim Panas

"Kasus ini sudah selevel pembunuhan berantai. Hanya ada dua tipe investigasi yang difokuskan oleh orang yang berkuasa: yang menarik perhatian masyarakat dan yang mereka ingin masyarakat perhatikan," tulisnya di akun Twitter tak lama setelah kasus Yoochun mencuat.

Ia lanjut mengkritisi bagaimana polisi terlalu fokus menginvestigasi kasus ini sehingga melupakan beberapa kasus lain yang juga sedang heboh di Seoul. Terlebih untuk skandal Park Yoochun, 12 petugas kepolisian dikerahkan untuk investigasi mendalam.

"12 orang untuk kasus Park Yoochun tapi berapa orang yang dikerahkan untuk menginvestigasi kasus Korea Parent Federation, Hong Man Pyo dan Jin Kyung Joon?" tulisnya lagi.

Simak Juga: Mantan Kekasih Zo In Sung Pacari Sutradara Beristri

Kasus Korea Parent Federation sempat membuat heboh karena munculnya kecurigaan terhadap sebuah organisasi yang mengumpulkan para orang-orang tua di Korea untuk berdemonstrasi. Sementara dua nama yang disebutkan oleh Jeon Woo Yong adalah tokoh yang terlibat korupsi.

"Kondisi masyarakat yang hanya fokus pada skandal selebriti adalah kondisi yang ideal untuk menutupi kejahatan lain. Terlebih kejahatan tentang kekuasaan," tutupnya.

(ron/mmu)

Hide Ads