Train to Busan 2: Peninsula, Serangan Zombie yang Makin Menyeramkan

Poster Film Korea Peninsula — Train to Busan 2: Peninsula. Foto: Istimewa.

Jakarta -

Kesuksesan film pertama Train to Busan yang dirilis pada tahun 2016 membuat rumah produksi Next Entertainment World memproduksi kelanjutan film ini. Dan Well Go USA Entertainment baru saja merilis trailer Train to Busan 2: Peninsula.

Kelanjutan kisah penyerangan dari mayat hidup ini dibuat oleh sutradara yang sama yakni Yeon Sang Ho. Di filmnya kali ini, ia mengisahkan para penyintas serangan zombie di film pertamanya dan kota yang hancur lebur karenanya.

Mengambil latar belakang empat tahun kemudian. Film Train to Busan 2: Peninsula pun disebut-sebut lebih menyeramkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut fakta-fakta menarik tentang Train to Busan 2:

1. Film Ketiga Yeon San Ho

Dikutip dalam Korean.net, Yeon San Ho dikenal sebagai sutradara yang kerap menangani film bergenre horor thriller dan berbagai genre animasi yang sama. Peninsula ini merupakan film ketiga dari Yeon San Ho setelah The King of Pigs dan Train to Busan.

2. Festival Film Cannes

Film Train to Busan 2: Peninsula diundang ke Festival Film Cannes tahun ini. Sayangnya event akbar ini dibatalkan karena pandemi Covid-19. Ini merupakan film seri Korea pertama yang diundang ke Festival Film Cannes.

3. Pemain

Tidak sama seperti sekuel pertamanya. Jika di Train to Busan diperankan oleh Gong Yoo, maka untuk di sekuel kedua ini tokoh tersebut diperankan oleh Dong Won.

4. Sinopsis

Sejak wabah zombie terjadi, Korea berada dalam keadaan hancur. Kini mereka kehilangan nama dan disebut dengan Peninsula (semenanjung).

Jung Seok (Gang Dong Won), mantan tentara yang berhasil melarikan diri dari serangan zombie, ditugaskan kembali ke kota yang hancur untuk mengambil sesuatu. Ia tiba di Seoul dan menemukan ada beberapa orang yang tak terinfeksi tersisa di lokasi tersebut.

Yeon Sang Ho mencoba menghadirkan lingkup gerakan yang lebih luas di Peninsula untuk membuat penonton semakin merasakan sensasi dan kengerian yang juga dirasakan oleh para karakter.