Hal ini dipastikan oleh pengamat keuangan dilansir dari BizEnter Korea. Akibat faktor-faktor eksternal, harga saham YG Entertainment telah merosot sebanyak 41%. Walaupun investor tertarik untuk berinvestasi dengan YG, namun peraturan ketat China mendatangkan banyak kekhawatiran.
Sebelumnya, YG telah meraih keuntungan serta penghasilan tinggi dari Q1 ke Q3 di tahun 2016 silam berkat perluasan aktivitasnya di pasar China. Namun, karena pasar China saat ini kurang stabil lantaran Korea dilarang masuk, para ahli menduga bahwa YG akan fokus promosi di Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain karena regulasi di China, alasan lain jatuhnya harga saham YG dikarenakan boyband jagoannya yakni Big Bang akan segera menjalani wajib militer.
"Rencana untuk tur di Jepang telah diatur, hal ini akan menjadi peran besar dari naiknya saham YG nanti," tambahnya.
YG Entertainment juga dikabarkan sedang mempersiapkan girlband baru setelah sukses mendebutkan Black Pink. Walau begitu, waktu debut dan konsepnya masih belum dijelaskan lebih lanjut.
(dal/mmu)