.webp)
Penyanyi muda Bunga Reyza, yang berada di bawah naungan Sony Music Entertainment Indonesia (SMEI), kini juga aktif sebagai mahasiswi kedokteran. Sibuk bermusik, ia tetap memprioritaskan tanggung jawabnya di dunia pendidikan.
Sebagai mahasiswi kedokteran, Bunga Reyza mengalami banyak hal unik yang tidak dialami oleh mahasiswa lainnya. Salah satunya adalah berhubungan langsung dengan cadaver, atau mayat yang dijadikan media untuk belajar anatomi tubuh.
Bunga menceritakan pengalamannya saat masuk ke ruang forensik dengan berbagai macam kasus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu mau ujian, ada satu lorong penuh dengan foto-foto hasil pemeriksaan forensik," ujar Bunga Reyza.
"Mulai dari korban racun, luka tusuk, tembakan, sampai kasus yang lebih ekstrim. Awalnya cukup syok, tapi juga menimbulkan rasa takjub bahwa ini semua nyata terjadi di dunia."
Bukan hanya melihat foto-foto, Bunga Reyza juga telah menyentuh cadaver. Ia mengaku sudah bertemu dengan dua tipe cadaver, yang dikeringkan dan yang diawetkan dengan formalin. "Mungkin sebagian orang nggak kuat dengan baunya, tapi syukurnya aku masih kuat," ujarnya.
"Pertama kali bertemu rasanya takjub banget. Rasanya nggak nyangka kalau aku bisa memegang tubuh manusia, melihat dan memegang organ tubuh bagian dalam yang selama ini nggak pernah aku bayangkan," tutupnya.
Pengalaman Bunga Reyza sebagai mahasiswi kedokteran tentu memberikan pandangan baru dan mendalam tentang kehidupan dan kematian, yang mungkin juga akan mempengaruhi cara pandangnya dalam bermusik.
(dar/dar)
