Penyanyi Baby Niken jadi salah satu selebritas Tanah Air yang mencoba peruntungannya ke dunia politik. Bukan pertama kalinya memang, Baby Niken pernah menjajal jadi calon legislatif lima tahun lalu namun belum beruntung. Kali ini dia punya cerita baru.
Baby Niken kembali harus menggunakan nama aslinya untuk nyaleg. Tidak hanya itu saja, dia pun berusaha untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat terutama mereka yang selama ini belum tahu, tapi sudah mengikutinya di media sosial.
"Pakai nama asli dong! Karena kan menjadi wakil rakyat itu harus sesuai KTP dan ijazah asli. Nama asli aku Desy Nike Ria. Lagipula kalau maksain pakai nama panggung, prosesnya nanti terlalu panjang ke pengadilan. Jadi harus terbiasa dengan nama panggilan baru dan memperkenalkan diri dengan Desy Nike Ria ke masyarakat, terutama dapil aku sendiri," kata Baby Niken saat diwawancarai media.
Untuk pileg tahun 2024 mendatang, Desy Nike Ria bergabung dengan Partai Perindo di dapil IV daerah Banten. Baru-baru ini, dia bersama Hary Tanoe melakukan sosialisasi dan kampanye membagikan gerobak di program bedah rumah di kawasan Jayanti, Tangerang.
Belum beruntung lima tahun lalu, di pileg kali ini Desy Nike Ria punya trik tersendiri. Dia sudah mulai membangun tim yang solid untuk membantunya meraih kemenangan.
"Di lingkup internal partai kita paling penting punya tim yang solid, bukan hanya tim hore untuk kepentingan mereka. Jadi berdasarkan pengalaman aku yang dulu, aku harus bikin tim solid dan militan dulu, baru bersosialisasi ke masyarakat dengan mendengarkan keluhan mereka, lalu memberikan program positif bila terpilih. Nggak perlu muluk-muluk memberikan program yang tidak realistis. Yang pasti juga harus siap tempur di dapil sendiri," lanjutnya.
Modal nyaleg Desy Nike Ria tahun ini pun tidak murah. Dia mengaku harus merogoh kocek sampai Rp 4 miliar. Meski begitu, dia tak mematok harus mengeluarkan uang berapa. Yang pasti, dia sudah punya rencana apabila berhasil terpilih.
Desy Nike Ria ingin memperbaiki kualitas pendidikan di Dapil IV di 14 kecamatan di Tangerang. Dia merasa masih ada yang tertinggal baik dari segi fasilitas dan fisik bangunan.
"Aku akan fokus ke pendidikan, anak, dan perempuan," tutupnya.
(aay/mau)