.webp)
Belum lama ini, pria yang akrab disapa Adi ini kami sambangi saat usai mengisi sebuah acara di Mall Kota Kasablanka, Jakarta.
Tampil simple dengan kaos dan jaket serta jeans, Adi menyambut ramah permintaan kami untuk diwawancarai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun mulai bercerita tentang awal mulanya terjun ke akting yang dinilainya coba-coba saja. Adi mengaku, sejak muda dirinya tak pernah mematok tujuan akan masa depan.
Adi mengungkapkan ia tak punya banyak prestasi saat masih duduk di bangku sekolah. Malah, ia menjabarkan dirinya sebagai anak badung saat itu.
"Daripada sekolah, gue banyakan bolosnya. Gue seneng banget cabut terus main game di warnet," aku Adipati sambil tertawa.
Sejak SD ia kerap bolos dari kelas. Gara-gara kelakuannya yang bandel tersebut, sang ayah pun sempat angkat tangan.
"Bokap gue udah nggak peduli banget sama gue tuh. Bingung lihat gue kayak gitu," kisahnya.
"Masa kecil gue bisa dibilang berantakan. Gue sering banget ngambil duit SPP sekolah buat main game," sambung Adi.
Tak sampai di situ saja, lelaki bertinggi badan 180 cm ini juga sempat terlibat perkelahian antarteman.
Perkenalannya dengan akting kemudian dimulai dari sang kakak yang lebih dulu terjun ke industri tersebut. Kakak Adipati yang
bernama Gianina Emanuella itu membuka pandangan pria blasteran Jawa-Jerman ini untuk mengubah sikap bandelnya dengan menjadi pemain akting.
Adipati mengaku ia tak lantas menerima saran sang kakak. Dirinya sempat skeptis. Ia merasa tak punya basic tampil di depan kamera sehingga enggan coba-coba untuk terjun ke sana.
Namun seiring waktu aktor 23 tahun ini berubah pikiran. Melihat sang kakak yang dulu dikenal sebagai pemain FTV itu dirinya tertarik. Bukan karena populer namun ia melihat berhasilnya kakaknya yang akrab disapa Nina itu bisa menghidupi diri sendiri lewat akting.
"Gue nggak punya basic (akting), tapi akhirnya kepikiran. Ya udahlah coba aja, dan senang sih bisa punya uang sendiri," paparnya.
(doc/mmu)
