'Skyscraper', Simbol Kembalinya Demi Lovato Setelah Rehabilitasi

Hollywood Hot Profile

'Skyscraper', Simbol Kembalinya Demi Lovato Setelah Rehabilitasi

- detikHot
Kamis, 03 Apr 2014 11:37 WIB
Jakarta -

Hancur lebur, mungkin menjadi ungkapan yang tepat ketika Demi Lovato harus merelakan kariernya yang saat itu sedang menanjak demi menjalani perawatan di pusat rehabilitasi. Kala itu, Demi sempat menderita depresi hingga bullimia.

Sebelumnya Demi pernah di-bully dengan parah saat di sekolah sehingga hal tersebut membuatnya depresi. Tak hanya itu, gadis kelahiran 1992 itu menderita bullimia, bahkan sering menyayat tangannya. Kabar tersebut pertama kali terdengar ketika beredar foto-foto dirinya dengan luka sayatan di pergelangan tangan.

Merasa butuh pertolongan, di usianya yang ke-18, Demi Lovato memutuskan untuk membatalkan tur internasional dengan Jonas Brothers untuk menjalani rehabilitasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Demi memutuskan untuk bertanggung jawab dengan perbuatannya dan mencari bantuan. Ia menyesal tak bisa menyelesaikan turnya, namun ia tak sabar lagi untuk segera kembali bekerja," demikian disampaikan melalui pernyataan seorang juru bicara.

Single-nya yang berjudul 'Skyscraper' bercerita tentang seseorang yang telah hancur namun berhasil bangkit kembali, lebih kuat dari sebelumnya. Demi mengaku merekam lagu tersebut saat dirinya berada dalam keadaan depresi.

"Aku menghancurkan (lagunya) dengan merusaknya setiap kali selesai makan (bullimia)," aku Demi yang merekam lagunya satu tahun sebelum rehebilitasi. Namun setelah menjalani perawatan, aktris yang bermain dalam 'Camp Rock' itu kembali ke studio rekaman untuk mengulang lagu tersebut.

Apakah Demi Lovato pada akhirnya merilis versi yang sudah direkam ulang?

"Rasanya tak sama, jadi kami merilis versi original. Untukku hal itu sangat simbolis, lagu tersebut adalah lagu yang direkam sebelum perawatan dan di saat yang bersamaan memiliki sebuah pesan," jelasnya dalam sebuah wawancara.

'Skyscraper' kemudian menjadi simbol yang sanggup mewakili apa yang ingin disampaikan oleh Demi. Lagu yang memenangkan berbagai penghargaan musik itu merepresentasikan kebangkitan seorang Demi Lovato setelah menghadapi isu yang harus dihadapinya.

"Video klip lagu tersebut adalah penyampaian emosi untukku, seperti terapi. Aku tak henti-hentinya menangis, aku benar-benar sangat emosional. Itulah saat ketika aku menyadari maksud dari video tersebut," pungkasnya.

(kmb/mmu)

Hide Ads