"Masalah komunikasi sih. Nggak tahu ya, laki-laki itu mungkin pada saat mau mendapatkan kita aja yang perhatian penuh, romantis, bahkan tiap hari bisa telepon atau SMS-an," ujar Karin menceritakan perubahan Epy setelah menikahinya.
Lebih jauh Karin mengungkapkan bahwa pertikaian antara dirinya dan Epy dimulai sejak ia mengandung anak pertama. Sebagai istri, sosok kelahiran Palembang, 14 April 1983 itu merasa tak lagi mendapat perhatian sang suami.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gara-gara hal itu, Karin bahkan mengaku pernah berniat cerai dari Epy saat dirinya mengandung lima bulan. Namun saat pergi ke sebuah pengadilan agama, ia diminta untuk mengurungkan niatnya tersebut.
"Dulu udah stress banget, lagi keadaan galau saya pergi sendirian ke pengadilan agama. Tapi waktu itu ternyata lagi hari Minggu. Saya diajak ngobrol sama security. Disuruh batalin niat buat cerai, disuruh pikirin lagi. Akhirnya saya balik, dan mikir lagi," kenangnya.

Hingga kini kemelut dalam rumah tangga Karin pun belum ada jalan keluar hingga membuatnya pisah ranjang. Ia dan anaknya Quentine Stanislavski Kusnandar (4) tinggal di sebuah apartemen di daerah Kalibata. Sementara Epy memilih mengontrak sendiri di Cikini, Jakarta Pusat.
"Kita udah berusaha menutupi dari orang-orang, dan keluarga bahwa kita bahagia. Tapi nggak bisa. Saya sama kang Epy sudah hampir setahun ini pisah ranjang, instrospeksi diri," tandasnya.
(bar/hkm)