Hingga kini lebih dari empat album telah ia telurkan. Mulai dari musik pop hingga melayu, juga dangdut. Di antaranya ada yang masuk di nominasi Anugerah Musik Indonesia pada 2005.
Namun, sejauh itu, anak ke lima dari tujuh bersaudara itu tetap merasa bahwa minatnya yang sejati sebenarnya bukan di bidang-bidang itu. Ada hal yang tak akan ia lepas untuk terus dijalani, yakni merias wajah. Untuk yang satu itu, Ozi mengaku sampai kapan pun tak akan meninggalkannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sempat tinggal dengan keluarga yang terdiri dari 10 sepupu perempuan di rumah artis senior Astrie Ivo saat dirinya masih remaja, membuat Ozi peka dengan dunia dandan perempuan. Namun, ia menuturkan, keputusan untuk mendalami bidang pekerjaan itu awalnya ditentang keluarganya. Bagi kedua orangtuanya, dunia rias merias tak ada masa depan.
Maka, ketika dipaksa melanjutkan ke perguruan tinggi setelah lulus kuliah, Ozi pun kabur dari rumah, dari kota kelahirannya Medan. Di Jakarta, ia coba bertahan hidup sambil tetap menggenggam mimpinya untuk menjadi perias wajah yang handal.
Sempat menyewa sepetak rumah kontrakan, ia pun rela bekerja di salon dengan pekerjaan awal sebagai tukang cuci rambut. Tiap penghasilan yang ia peroleh, ia tabung untuk mendaftar ke sekolah kecantikan.
"Butuh perjuangan yang terasa banget, pas saya belajar tata rias. Makanya, saya nggak mudah ngelepasin gitu aja," ujar Ozi yakin.
(doc/mmu)