Aty Kanser & Kekecewaannya Pada Film Indonesia di Masa Lalu

Hot Profile

Aty Kanser & Kekecewaannya Pada Film Indonesia di Masa Lalu

- detikHot
Jumat, 23 Nov 2012 13:47 WIB
Aty Kanser (hasan/detikhot)
Jakarta - Industri film Tanah Air seakan sudah memiliki cetak biru yang tak bisa diubah mengenai standar pelaku yang layak mendapat tempat di dunia hiburan.

Selama ini, penampilan fisik menjadi tolak ukur utama agar seseorang bisa dinobatkan sebagai artis dan bintang utama. Cantik, tentu saja. Di sisi lain ada nilai tambah bila mereka juga mau tampil seksi hingga tak segan beradegan ranjang.

Apalagi, di era 1980-an film-film berbumbu sensual memang marak di pasaran. Beberapa artis senior pun kemudian sempat menyandang status bom-seks karena perannya yang menantang di layar lebar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sambil menikmati soto betawi di restoran kesukaannya kala detikHOT berbincang-bincang dengannya beberapa waktu lalu, Aty mengungkapkan pandangan yang telah lama ia simpan mengenai hal tersebut. Bintang film 'Umi Aminah' itu mengaku menyimpan rasa kecewa sejak bertahun-tahun silam.

Sosoknya yang kerap dinilai pas-pasan dalam hal penampilan sering dinomorduakan ketimbang artis-artis lainnya yang penampilannya jauh lebih menarik. Secara satir, kekecewaan tersebut pun sempat ia lontarkan di ajang Indonesian Movie Awards 2010 lalu, saat dirinya berhasil membawa pulang penghargaan di kategori Pemeran Wanita Terbaik.

Β "Semoga bukan karena saya sudah tua, jadinya saya yang dapat penghargaannya," ujarnya kala itu yang bersaing dengan bintang-bintang muda macam Atiqah Hasiholan, Tika Putri, dan Fanny Fabriana.

Mengenang momen tersebut, Aty pun bertutur mengenai fenomena industri film Indonesia. "Masa-masa dulu saya aktif di film ya ceritanya nggak pernah lepas dari adegan panas. Padahal namanya film, supaya bagus kan nggak cuma karena itu," ujar pemilik nama asli Aty Nurhayati Djosan itu.

Maka, ia pun harus ikhlas ketika dirinya hanya sering dijadikan pemain dengan peran kecil. Tak jarang, ia pun hanya bermain sebagai pengisi suara di sebuah produksi film.

"Harusnya saya memang lahir di Hollywood," selorohnya. "Di sana banyak lahir film bagus tapi pemerannya nggak harus dipatok cantik atau seksi," tambahnya serius.


(doc/hkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads