Advent Bangun, Legenda Film Laga yang Kini Jadi Pendeta

Hot Profile

Advent Bangun, Legenda Film Laga yang Kini Jadi Pendeta

- detikHot
Jumat, 04 Mei 2012 07:58 WIB
Jakarta - Berkiprah sebagai aktor laga dan membintangi lebih dari 60 judul filmsejak era 70-an, membuat nama Advent Bangun begitu melegenda. Namun, pria yang juga mantan atlet karate nasional itu kini telah beralih profesi.

Ditemui detikHOT di rumahnya di Jagakarsa, Jakarta Selatan, dengan ramah dan penuh canda Advent mengisahkan kehidupannya setelah meninggalkan gemerlap layar perak.

"Sekarang saya sudah jadi pendeta penuh," ia mengawali kisah. "Tahun 2000 saya ambil keputusan dan stop semua dari dunia keartisan," ungkap pria yang kerap memainkan karakter antagonis itu seraya tertawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria kelahiran Kabanjahe, Sumatera Utara, 12 Oktober 1952 itu nampak sederhana dengan mengenakan kaos berwarna abu-abu dan celana panjang hitam. Meski usianya hampir genap 60 tahun, ia masih terlihat bugar dengan posturnya yang tinggi besar.

Menurutnya, apa yang dilakukannya di dunia perfilman sudah cukup. Bahkan, kerinduan pun sudah tak ada lagi. "Umur saya hampir 60 tahun, jadi bukan bidang saya lagilah," ujarn bintang film 'Golok Setan', 'Dendam Dua Jagoan', dan 'Sumpah Si Pahit Lidah' itu.

Sejak menjadi pendeta, praktis keseharian Advent diisi dengan berbagai kegiatan kerohanian. Ia pun mengaku kerap berkotbah melayani jemaat di berbagai daerah di Tanah Air, bahkan hingga manca negara.

"Sekarang ya kotbah di mana-mana. Kalau di Indonesia saya sudah seluruhnya, sampai ke Papua sana. Saya juga pernah ke Singapura, Amerika, Australia, Korea Selatan dan lain-lain," paparnya antusias.

Bungsu dari delapan bersaudara itu punya banyak cerita menarik selama menjalani tugasnya sebagai pendeta. Salah satunya, ia mengaku pernah ditantang berkelahi oleh seorang pemuda saat hendak berkotbah di Manado memenuhi undangan Ketua Partai Damai Sejahtera Ruyandi
Hutasoit.

"Waktu itu dia colek saya dan bilang, heh, nanti berantem ya! Saya tertawa saja," kisahnya. "Waktu saya kotbah dia kaget, dan pas turun dia langsung peluk saya dan nangis. Katanya, dia nggak tahu saya sudah jadi pendeta. Dia pikir saya bodyguard-nya Ruyandi Hutasoit,"
kenangnya tanpa mampu menahan tawa.

Suami dari Lois Riani Amalia Sinulingga serta ayah lima anak itu mengaku hidupnya memang banyak berubah setelah menjadi pendeta. Sebelumnya ia adalah sosok yang keras dan temperamental.

"Dulu saya memang orang yang emosian. Kalau dulu ditantang berantam sih, sudah saya hajar langsung tanpa ampun. Sekarang sudah jadi pendeta ya beda, lebih belajar mengasih," katanya dengan tatapan lurus ke depan. Seolah hendak mengatakan bahwa ia tak menyesal dengan
pilihannya meninggalkan dunia karate dan perfilman yang telah membuatnya terkenal.

Sinar matanya yang tajam menyiratkan perasaan bahagia menjalani hidupnya sekarang ini sebagai pendeta dan mengurus keluarga. "Hidup ini kan seperti uap air. Sebentar ada, lalu hilang. Makanya, mengalir saja sekarang," mendadak ia berfilsafat.

"Kalau dulu kan menggebu-gebu, pengen ini-itu. Ada sih satu cita-cita untuk membuat sebuah panti jompo atau panti asuhan. Pokoknya saya mau bermanfaat buat orang banyak," tambahnya.


(bar/mmu)

Hide Ads