Jakarta - Maya Abu Al-Hayyat lantang bersuara tentang Palestina lewat karya-karyanya termasuk melalui puisi yang dituliskan. Berikut 7 potret Maya Abu Al-Hayyat.
Hot Photo
7 Potret Penulis Palestina Maya Abu Al-Hayyat, Serukan Pembebasan Lewat Puisi

Maya Abu Al-Hayyat penulis asal Palestina berbincang dengan detikcom saat ditemui di kawasan TIM, Jakarta Pusat, pekan lalu. Dalam sesi spesial di Jakarta Content Week 2023, Maya menceritakan mengenai inspirasinya berkarya hingga situasi terkini di Gaza dan kota-kota lainnya di Palestina. Foto: Ari Saputra/ detikcom
Perempuan kelahiran Beirut, besar di Yordania ini, dikenal sebagai seorang novelis, aktris, dan juga direktur Lokakarya Penulisan Palestina. Itu adalah sebuah lembaga yang berupaya mendorong membaca di komunitas Palestina melalui proyek penulisan kreatif dan bercerita dengan anak-anak dan guru. Foto: Ari Saputra/ detikcom
Kepada detikcom, Maya Abu Al-Hayyat menceritakan tentang inspirasi puisi-puisinya, tentang ketakutan tiadaΒ akhir bagi perempuan dan anak-anak termasuk rasa kehilangan setelah banyak keluarga meninggal karena konflik Palestina dan israel. Foto: Ari Saputra/ detikcom
Maya juga menceritakan tentang kondisi terkini di Gaza. "Hati saya tertinggal di sana dan kerabat yang kehilangan sanak saudara di Gaza atas serangan udara dan darat oleh pasukan Israel," katanya. Foto: Ari Saputra/ detikcom
Melalui puisi yang dituliskan, Maya Abu Al-Hayyat meyakini karya-karyanya maupun gaung dari penulis hingga seniman lainnya mampu menyuarakan lebih banyak tentang Palestina dan apa yang terjadi di negaranya sejak ratusan tahun lalu.
Foto: Ari Saputra/ detikcom
Maya Abu Al-Hayyat sukses menerbitkan 4 novel, 4 buku kumpulan puisi, dan puluhan cerpen. Foto: Ari Saputra/ detikcom
Karyanya pernah muncul di A Bird Is Not a Stone: An Anthology of Contemporary Palestine Poetry (Freight Books, 2014). Dia juga editor The Book of Ramallah: A City in Short Fiction (Comma Press, 2021). Foto: Ari Saputra/ detikcom