Seniman Ondel-ondel Gigit Jari saat Corona, 4 Bulan Cuma dapat Satu Panggilan

Seniman Ondel-ondel Gigit Jari saat Corona, 4 Bulan Cuma dapat Satu Panggilan

Febriyantino Nur Pratama - detikHot
Selasa, 30 Jun 2020 08:50 WIB
Ondel-ondel memerikan aksi mendukung Revisi UU KPK di depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (10/9).
Foto: Istimewa
Jakarta -

Ondel-ondel menjadi ikon budaya Betawi yang hingga kini masih banyak di ditemukan di Ibukota. Tapi apa kabar nasib sanggar ondel-ondel di tengah pandemi Corona?

Detikcom pun menemui sosok Yudi Hermawan pimpinan sanggar Sinar Betawi Entertainment yang telah menggeluti seni Ondel-ondel sejak 2004. Menurut Yudi, saat ini kegiatan yang membutuhkan seni asli Jakarta itu sedang sepi dihantam pandemi corona.

"Ya gitu kalau masalah urusan job ya nggak bisa nentu ya, nggak sebulan terus ada. Apalagi kayak lagi pandemi ini kan hampir 4 bulan vakum," kata Yudi ditemui di kediamannya Bambu Apus, TMII, Jakarta Timur baru-baru ini.



Memang di hari normal, Yudi mengaku kerap dapat pekerjaan 12 kali perbulan yang melibatkan sanggarnya. Bahkan hingga empat kali penampilan dalam sehari, sayang saat ini dia cuma gigit jari.

"Senengnya kalo lagi ada job. Kalau nggak ada ya kayak gini dukanya, selama pandemi gini gigit jari. Kalau nggak Corona 8-12 job per bulan dapet. Tapi kan ada corona 4 bulan dapet satu itu acara Gubernur karena kan nggak boleh berkumpul," beber Yudi.

"Kita nggak munafik kalau lagi momen ulang tahun (Jakarta) kita lagi sibuk-sibuknya, makanya kadang sehari bisa empat tempat ulang tahun Jakarta momen Tahun Baru Lebaran," lanjutnya.

Dia juga mengaku bulan Nyayur bagi seniman ondel-ondel adalah di saat waktu bulan Ramadhan hingga ulang tahun DKI Jakarta.

"Banyak dari gathering kantor swasta buka puasa bersama pas Lebaran juga. Termasuk hari akhir mudik bareng biasanya," katanya.

Di sisi lain, pria yang berprofesi sebagai guru honorer itu kerap kali mengedukasi para mahasiswa. Bahkan di sekolah dan kampus-kampus besar.



"Diundang ke luar kota kayak kemarin kita sampai ke Magelang pelatihan. Trus ke ITB sering ke Bandung. Kita pelatihan ke mahasiswa bagaimana cara pembuatannya, ke Semarang sampai ke Bangka Belitung waktu itu diundang," lanjutnya.

Sementara itu, disinggung apakah menjadi seniman ondel-ondel cukup untuk memenuhi kehidupan keluarganya. Yudi akui dia harus sepintar mungkin mencari rezeki, bahkan dia kerap mengajar sebagai guru seni di SMP hingga SMA.

"Kalau namanya manusia cukup nggak cukup karana dengan pendapatan seperti itu harus dibagi dengan orang banyak tapi dibalik itu semua kita mencari uang lain. Mungkin kita ngajar mungkin kita produksi untuk dijual jadi harus kreatif. Kalo job belum tentu sebulan ada. Siapa yang mau manggil ondel ondel sedangkan yang ngamen banyak. Saya ngajar ke sekolah SMA, SMA, SMK," pungkas Yudi.




(fbr/tia)

Hide Ads