Salah satu karya yang dipajang adalah 'The Last Supper' atau dikenal dengan 'Perjamuan Terakhir'. Lukisan dinding atau mural yang berada di dalam biara Santa Maria delle Grazie, Milan, Italia masih ada sampai sekarang.
Baca juga: Leonardo da Vinci Berlabuh di Jakarta |
Selesai dibangun pada 1498, 'The Last Supper' tergolong susah dilihat oleh publik umum. "Kalau mau antre lihat 'The Last Supper' harus booking selama 7 bulan ke depan. Dengan adanya perubahan iklom, suhu tubuh manusia mempengaruhi kualitas lukisan, jadi pudar," ujar konsultan Rai Com Project, Matteo Ive, di Museum Mandiri, Jakarta Barat, Rabu (5/2/2020).
Michaela Anselmini, ahli restorasi dari Italia, menuturkan lukisan 'Perjamuan Terakhir' membutuhkan 20 tahun restorasi. "Setelah 20 tahun restorasi, ini adalah sebuah keajaiban kami (Italia) masih bisa menyimpannya," katanya.
Satu-satunya cara untuk memeliharanya adalah menjaga kelembapan dan suhu yang ada di alam ruangan agar memiliki temperatur yang sama.
"Lukisan yang unik ini digambar dinding sebuah biara untuk biarawati. Waktu Perang Dunia kedua kena bom tapi nggak runtuh. Tahun 1999 ada restorasi yang dilakukan, sekarang adalah memonitor tingkat kelembapan dengan teknologi karpet spesial," kata Michaela.
"Orang yang masuk ke dalam sama hanya bisa berada 15 menit di dalam ruangan. Semua diatur demi menjaga kualitas lukisan dinding Leonardo da Vinci," tukasnya.
(tia/nu2)