Sama halnya di lakon terbaru 'Gemintang' yang ditulis sendiri oleh pendiri Teater Koma Nano Riantiarno. Ia tetap menulis dengan menyentil pemerintah dan memikirkan detail yang terus berbeda.
Di persoalan artistik, Teater Koma menggandeng Idries Pulungan yang tadinya adalah aktor dan kini menjadi penata artistik. Idries bertugas memikirkan artistik yang ada di setiap adegan dari atas panggung. Di lakon 'Gemintang' kali ini, Teater Koma menggunakan multimedia yang ramah budget.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tokoh 'Gemintang' yang ada adalah seorang alien bernama Sumbadra dan Arjuna yang merupakan astronom. "Saya berpikir gimana sih memvisualkan tokoh ini dari naskah uang imajinatif. Yang terbayang pertama adalah hologram tapi itu kan biayanya tinggi sekali," ujar Idries.
Akhirnya terpilihlah cara semi Holografik. Langkah tersebut yang dianggap terjangkau oleh tim Teater Koma.
"Pendekatan semi holografik yang kami pakai dan mudah-mudahan cukup bagus dilihat penonton nanti," pungkasnya.
'Gemintang' dimulai untuk umum pada 29 Juni dan berakhir 3 Juli 2018 di Graha Bakti Budaya, kompleks TIM, Jakarta Pusat.