"Tidak ada yang memberitahu saya itu karya Pak Nyoman. Saya pikir itu patung biasa. Saya benar-benar tidak tahu," ujarnya kepada detikHOT melalui sambungan telepon, Sabtu (8/7/2017) sore.
Karena itu, ia meminta maaf. "Saya paham perasaan Pak Nyoman, saya mohon maaaf sebesar-besarnya atas kejadian ini," ujar Jeje yang mengaku tengah berusaha bisa berkomunikasi langsung dengan Nyoman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan bangun Patung Marlin atau bahasa Pangandarannya ikan jangilus. Kenapa ikan itu yang menjadi ikon, karena jangilus menunjukkan semangat daerah yang sedang membangun. Ikan itu agresif. Jadi bukan karena patung Pak Nyoman jelek, ini karena Pangandaran sudah punya ikon," beber bupati yang baru menjabat sekitar 1,5 tahun ini.
Jeje mengaku soal penggantian patung ini sudah disosialisasikan sejak setahun lalu. Sepengetahunnya, patung karya Nyoman merupakan sumbangan dari perusahaan rokok. "Jadi kita tahunya itu patung Djarum, makanya kita komunikasinya dengan pihak Djarum," ungkapnya. (dar/dar)