"Mengapa folklore? Karena folklore Indonesia sangat menarik. Pixar (Pixar Animation Studios) tahun lalu sudah menandatangani MoU untuk membuat film animasi berdasarkan folklore Indonesia," kata Ketua Komite Buku Nasional 2016 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Laura Prinsloo.
Bologna Children's Book Fair diselenggarakan pada 4 -7 April 2016. Tahun ini merupakan keikutsertaan Indonesia untuk kedua kalinya. Stand Indonesia berada di hall 29 A nomor 29.
Stand Indonesia kali ini dua kali lebih besar dari tahun lalu yakni 8 kali 8 meter per segi. Penampilan stand Indonesia sederhana namun menarik dengan hiasan utama tiga ilustrasi Renata Owen di buku anak "Dru and Tale of The Five Kingdom" atau yang dalam bahasa Indonesia "Drew & Kisah 5 Kerajaan" yang ditulis Clara Ng.
Buku yang dipamerkan antara lain dongeng berjudul Sangkuriang, Kisah Danau Toba, Putri Mandalika, Sileungli, Topitu. Lantas buku anak Islami seperti Halal dan Haram, 40 Kisah Pengantar Tidur Islam dan buku pelajaran bahasa asing seperti Have Fun With English dan Have Fun With Arabic.
Laura menyatakan, pangsa pasar buku anak masih merupakan yang terbesar dalam industri buku. Maka itu mengikuti Bologna Children's Book Fair yang merupakan pameran buku anak terbesar di dunia sangat penting artinya untuk kemajuan industri buku anak Indonesia.
![]() |
Pameran buku ini merupakan wadah bagi penerbit dari seluruh dunia untuk melakukan jual beli hak menerbitkan buku anak.
"Dengan ikut Bologna Children's Book Fair, akan lebih banyak buku anak kita yang lisensinya bisa dijual ke penerbit asing," kata Laura kepada detikHOT di stand Indonesia di Bologna Children's Book Fair, Bologna, Italia, Senin (4/4/20160).
Dengan mengikuti pameran ini, penerbitan buku anak Indonesia semakin dikenal oleh penerbit asing. Selain itu juga untuk menjalin hubungan baik dengan penerbit asing.
"Dengan ikut book fair ini juga menjadi bukti bahwa kita serius dalam penerbitan buku anak," ucap Laura.
Keikutsertaan Indonesia di Bologna Children's Book Fair juga akan membuat para penulis buku anak semakin bergairah untuk terus berkarya. "Mereka jadi terbuka wawasannya bahwa buku yang mereka tulis tidak hanya untuk dipasarkan di dalam negeri, tapi juga di luar negeri," kata Laura.
Setiap hari, Indonesia akan menampilkan demo menggambar ilustrasi oleh tiga illustrator buku anak yakni Renata Owen, Iwan Yuswandi dan Evelyn Ghozali.
"Kita akan demo ilustrasi cerita rakyat Indonesia. Aku akan demo menggambar ilustrasi Keong Mas," kata Renata Owen kepada detikHOT yang diundang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk meliput langsung Bologna Children's Book Fair.
![]() |
Untuk tahun ini Indonesia tidak menampilkan penulis anak. Sebenarnya Komite Buku Nasional sudah mengundang seorang penulis buku anak. Namun penulis tersebut sakit sehingga membatalkan diri.
"Rombongan kita hanya 8 orang, yakni 3 orang illustrator, dan sisanya dari komite dan media. Anggarannya cekak, tapi kita akan berusaha maksimal," kata Laura. (iy/ich)













































