Penari Latar Bukan Sekadar 'Tempelan' di Atas Panggung

Seluk-Beluk Dunia Penari Latar (1)

Penari Latar Bukan Sekadar 'Tempelan' di Atas Panggung

- detikHot
Jumat, 14 Feb 2014 09:47 WIB
Jakarta - Panggung hiburan tanah air tak lengkap tanpa kehadiran penari latar. Profesi ini kerap terlupakan karena penonton hanya fokus pada artis maupun penyanyi saja.

Padahal, peran mereka cukup vital untuk menampilkan paket sajian hiburan yang menarik bahkan spektakuler. Terlebih, jika sang artis tidak memiliki kemampuan menari yang baik.

Kali ini, DetikHOT akan mengupas seluk beluk profesi penari latar, mulai dari segi pengalaman, finansial, hingga perjuangan mereka menghapus stigma negatif yang sering muncul di benak masyarakat awam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

***
Bagi Adhisty Juliani Kampono, menari adalah jiwa. Hati dan raganya menyatu dalam sebuah gerakan. Bersama sahabat Yessy Hutabarat, ia mendirikan grup yang lantas berkembang menjadi akademi tari United Dance Works (UDW) pada 2004 silam.

Berbasis tarian urban kontemporer, wanita yang akrab disapa Disty itu ingin UDW menjelma sebagai wadah pendidikan tari modern di Indonesia. Tujuan utama adalah ia tidak ingin profesi penari, khususnya penari latar, dianggap sebelah mata.

Ya, selama ini banyak orang mengira bahwa penari latar hanyalah 'tempelan' atau sekadar pemanis di atas panggung. Padahal, tanpa mereka, sajian hiburan terasa kurang greget.

"Penari latar itu bukan sekadar 'tempelan'. Itu persepsi yang salah besar," kata Disty kepada DetikHOT, Rabu lalu (12/2/2014).

Ibu dua anak ini mengungkapkan, peran penari latar sangat penting. Tontonan akan terasa lebih 'hidup' dengan konsep koreografi yang menarik. Apalagi, tidak semua penyanyi pandai menari.

"Sama seperti penyanyi, profesi penari juga seharusnya tidak boleh dianggap remeh. Mereka menjadi bagian dari keseluruhan penampilan di atas panggung yang bisa menutupi kekurangan si artis dalam hal menari," ujarnya.

Menurut Disty, tampilan panggung yang hanya mengandalkan suara dan keindahan fisik sudah kuno. Saat ini merupakan era di mana hiburan membutuhkan paket tontonan yang lengkap.

"Kalau hanya menampilkan musikalnya saja, orang lama-lama bosan. Tapi, kalau didukung koreografi dan penari berkualitas dengan konsep yang terencana, pasti hasilnya jauh lebih bagus dan 'hidup'," katanya.

(fip/ass)

Hide Ads