Senjata Api Disulap Jadi Alat Musik Drum

Jakarta - Ternyata tak selamanya senjata api membawa teror. Seniman asal Mexico, Pedro Reyes coba mendorong batasan dari penggunaan material yang bisa digunakan pada karya artistik.

Di tanah airnya Meksiko, tepatnya di kawasan Ciudad Juarez, merupakan tempat para anggota geng harus meregang nyawa, ada banyak juga kasus penghilangan paksa yang diduga dilakukan di tempat ini.

Di sini Pedro mencoba membuat citra dan nuansa yang lebih baik bagi para warganya melalui seni, ia menampilkan alat-alat yang mengandung unsur kekerasan dan menjadikan ini untuk sebuah alat yang bernilai positif. Dalam proyek yang ia namakan 'Disarm' ini, Pedro membuat instrumen musik dari senjata api.

Instalasi instrumen musik ini juga bisa dimainkan seperti alat musik biasa. Ia memasukan program musik digital seperti Ableton Live, MIDI, dan Max MSP untuk ubah senjata api tadi menjadi instrumen musik yang bisa bermain sendiri.

Disarm sendiri merupakan proyek keduanya dalam mengembangkan instrumen musik, pada 2012 ia sudah membuat proyek serupa dengan judul proyek 'Imagine'.

Dalam mengembangkan proyeknya, Pedro kerap berkolaborasi dengan beberapa mussisi, seperti kelompok studio media Cocolab. Karya ini diprogram dan bisa dioperasikan dengan komputer, membuat ini bisa dijadikan sebuah konser pertunjukan musik dengan komposisi yang telah disiapkan sebelumnya.

Disini Pedro juga memadukan unsur dalam seni, mulai dari seni pahat, seni musik, seni pertunjukan dan seni lukis. Dengan kemampuannya yang mencengangkan ini, karya Pedro telah ditampilkan pada ajang seni yang bergengsi seperti Venice Biennial dan Art Basel Miami.

"Saya percaya bahwa tujuan dari seni adalah untuk mengubah insting yang paling negatif menjadi insting kreatif," ujarnya dilansir dari The Creators Project (03/02/2014).

"Saya ingin karya saya bisa berguna untuk perubaha sosial dan psikologi." Dalam seni instalasinya ini, Pedro juga menjelaskan mengenai bagaimana peran teknologi dalam kehidupan manusia. "Teknologi itu bisa baik juga buruk. Semua bergantung pada bagaimana kita menggunakan ini," jelasnya.

Satu hal yang ia cintai dari karyanya kali ini adalah bagaimana mengubah citra buruk senjata api menjadi sesuatu yang lembut dan menyenangkan. "Ini adalah pengalaman hebat, karena saya baru sadari senjata api tak hanya membuat suara yang buruk. Mereka juga bisa membuat suara lembut seperti nina bobo."

(ass/utw)