Pecinta sekaligus pendiri Klub Origami Indonesia Linda Marlina mengatakan, dalam mempelajari ilmu origami, minimal seseorang harus tahu mengenai teknik dasar.
"Teknik dasar ini macam-macam. Tapi, yang paling penting dalam origami adalah penguasaan tentang valley fold dan montain fold," kata Linda kepada Detik, Senin (9/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika Anda mengambil selembar kertas sembarang dan Anda lipat, lalu beri tekanan pada lipatan tadi, maka akan menghasilkan sebuah garis. Jika diperhatikan maka ada 2 bentuk hasil lipatan, yaitu valley fold yaitu garis lipatan dalam dan montain fold yaitu garis lipatan luar," ujarnya.
Meski demikian, beragam teknik tersebut dapat dipelajari oleh semua kalangan. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Bahkan, anak-anak yang berusia dibawah lima tahun pun bisa ikut serta.
"Seorang anak dengan usia 3-4 tahun dan dapat melipat kertas sudah dapat diajarkan bentuk-bentuk origami sederhana. Origami tidak membatasi usia bagi siapa saja yg mau mempelajarinya," kata Linda.
Di Jakarta, lanjutnya, ada sebuah kelas origami yang awal kerjasamanya dibangun melalui Klub Origami Indonesia. Perkembangan kesenian asal Jepang ini juga semakin pesat di tanah air.
Di bidang pendidikan, origami kini dijadikan salah satu media penyampaian materi pelajaran. Begitu juga di sejumlah instansi banyak yang menggunakan origami sebagai merchandise.
"Respon masyarakat baik sekali. Semakin banyak orang tahu dan hampir di setiap kota tempat kami buat workshop, selalu saja ada peminat serius yang ingin belajar lebih lanjut," ujar Linda.
(fip/utw)