Kunjungi Museum Basoeki Abdullah, Isyana Sarasvati Merinding
Jumat, 29 Apr 2016 16:54 WIB

Kunjungi Museum Basoeki Abdullah, Isyana Sarasvati Merinding

Foto: Asep Syaifullah
detikHOT dan Isyana ingin membuktikan dan menunjukkan, terutama bagi kalangan anak muda, bahwa jalan-jalan ke museum itu seru lho!
 

Setelah mengupas sosok Isyana Sarasvati sebagai musisi, kini saatnya pelantun 'Mimpi' itu kencan dengan detikHOT ke sebuah museum Basoeki Abdullah, tempat disimpannya karya lukisan maestro beraliran realis tersebut. detikHOT dan Isyana ingin membuktikan dan menunjukkan, terutama bagi kalangan anak muda, bahwa jalan-jalan ke museum itu seru lho!


Cuaca pada saat itu diselimuti awan mendung namun sinar matahari masih bisa dirasakan hangat di kulit. Mobil sedan hitam yang ditumpangi oleh pemilik album 'EXPLORE!' itu pun tiba. Isyana yang datang tak sendiri, ditemani oleh pihak label pun menyapa hangat tim detikHOT yang sudah tiba terlebih dahulu di lokasi di Jalan Keuangan Raya No. 19 Cilandak Barat, Jakarta Selatan.

Memasuki halaman museum yang diresmikan pada 25 September 2001 oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata I Gede Ardika itu, memang terlihat tidak seperti museum pada umumnya. Tak ada kesan bangunan klasik dengan sentuhan arsitektur Eropa. Tampak patung sang seniman berdiri di depan bangunan.


Museum itu awalnya memang merupakan kediaman pribadi dan juga tempat mengembuskan nafas terakhir sang maestro pada tahun 1993. Kini rumah berlantai dua itu menjadi tempat untuk menyimpan karya dan koleksi-koleksi lukisan maupun barang pribadi peninggalan pria yang lahir di Solo, 27 Januari 1915 itu. Dengan luas bangunan 600 meter persegi dan luas tanah 420 meter persegi, pengelola museum tidak mengubah desain keseluruhannya.


Isyana mengenakan pakaian simpel serta riasan make up tipis, senyum hangat terlontar dari wajah manis pelantun 'Kau Adalah' itu pada pemandu museum, Erwin Herianto.  "Selamat datang di museum Basoeki Abdullah. Sekarang kita akan berkeliling, nanti kalau misalkan ada beberapa pertanyaan silakan ditanyakan," sambut Erwin.

Isyana langsung diajak memasuki semacam ruang tamu, ruang utama, sehingga pengunjung akan merasakan suasana asli tempat tinggal sang maestro menghabiskan masa hidupnya. Di ruangan itu, Isyana diberikan penjelasan oleh Erwin, terdapat lukisan istri dari sang maestro, Nataya Nareerat yang merupakan wanita berdarah asli Thailand. Juga, ditunjukkan lukisan sang putri, Sidhawati Basoeki.



 
Basoeki Abdullah berumur 48 tahun, ketika bertemu dengan sang istri yang pada saat itu masih berumur 16 tahun. Mereka bertemu di Thailand ketika Basoeki menjadi juri untuk kontes putri kecantikan setempat. Saat itu, Basoeki juga melukis di istana kerajaan Thailand.


"Ini memang dulu digunakan awalnya memang rumah dari Pak Basoeki Abdullah. Jadi dari tahun 1990 sampai 1993, Pak Basoeki Abdullah dengan keluarganya menempati rumah ini," ujar Erwin.


Isyana pun tampak tercengang dan kagum. Tak lama kemudian Isyana diajak oleh sang pemandu untuk melihat bagian rumah yang membuat sedikit bulu kuduk berdiri. Yakni, kamar tidur. Bagian ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Pasalnya kamar yang digunakan oleh Basoeki Abdullah untuk beristirahat dan berdoa itu merupakan tempat terakhir dirinya mengembuskan nafas terakhir akibat peristiwa perampokan yang menghebohkan pada 1993. 

 
"Wah ini bagian merinding nih, ini boleh masuk?" tanya Isyana.


Dalam bagian yang disebut sebagai ruang memorial itu, pengunjung akan diperlihatkan suasana asli kamar Basoeki Abdullah yang sama sekali tidak diubah oleh pihak pengelola museum. Letak tempat tidur, gorden kamar, letak kitab Injil bahkan susunan letak perabotan yang berada di kamar mandi seperti sikat gigi, pisau cukur sisir dan minyak rambut, semua dipertahankan seperti situasi aslinya.


"Jadi di sini sebetulnya tempat pak Basoeki Abdullah melakukan perenenungan, jadi kadangkala beliau itu membutuhkan apa ya… kesendirian. Terutama untuk melukis hal-hal yang pribadi karena kan kalau untuk melukiskan biasanya butuh ketenangan, kadang memamng pak Baoseki Abdullah tidurnya di atas kadang-kadang bersama istrinya tapi di sini sebetulnya berfungsi bukan sebagai tempat tidur tapi sebagai area berdoa untuk tempat melukis lukisan-lukisan pribadinya," jelas Erwin.

Tak hanya itu, Isyana juga diajak untuk melihat barang-barang koleksi pribadi milik Basoeki Abdullah yang ditata dan disimpan dalam lemari kaca. Terlihat jelas cat minyak yang pernah ia gunakan bersama paletnya tak hanya itu pakaian bergaya Eropa juga dipajang oleh pihak museum.


Menginjak lantai dua, Isyana mendapatkan penjelasan tentang koleksi-koleksi hasil tangan dingin Basoeki Abdullah berupa 'self portrait' para tokoh penting seperti lukisan sang proklamator Soekarno dan Mohammad Hatta yang terpampang megah. Tak hanya itu lukisan Presiden Soeharto dan ibu negara Ibu Tien Soeharto hingga lukisan Dewi Soekarno terlihat terawat dan beberapa tokoh lainnya dimana pengunjung akan merasakan karya sang maestro yang begitu hidup di mata siapapun yang memandangnya.


Bagaimana dengan kesan Isyana sendiri? "Ini aku pertama kali berkunjung ke museumnya Basoeki Abdullah dan bener-bener terharu, juga merinding banget karena ternyata yang aku injak adalah lantai yang dia injak juga dan di sini tempat dia mengembuskan napas terakhirnya," ujar lulusan Nanyang Academy Fine of Arts, Singapura Jurusan Music Peformance itu.


"Sebagai pekerja seni juga di bidang musik mungkin bisa sama-sama memandang seni ya, jadi beberapa lukisan dia terasa auranya saat dia membuatnya itu emosinya seperti apa, mungkin setiap orang berbeda cuma ada beberapa yang penuh dengan misteri. Akan terasa juga saat dilihat ya, terasa misterinya karena merinding atau ada beberapa yang terasa kalau saat dia melukisnya itu dengan emosi, cinta seperti gambar istrinya itu dari detailnya, dari timbulannya kalau aku melihat lukisannya kayak berbeda bawaannya," tuturnya.


Di akhir perjalanan mengelilingi museum, Isyana mendapatkan kenang-kenangan berupa lukisan dirinya. Hanya sekitar 15 menit sketsa lukisan itu dibikin di atas kanvas putih. "Wah sudah jadi, mirip nggak," tanya Isyana yang mengundang tawa.






* * *
Related Articles
Latest Articles