.webp)
Suasana haru, menyelimuti Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjelang sidang lanjutan kasus narkoba yang menjerat aktor Ammar Zoni.
Ammar Zoni tampak emosional saat akhirnya bertemu langsung dengan adiknya, Aditya Zoni dan Panji Zoni, saat berada di ruang sidang.
Aktor berusia 32 tahun itu, langsung menghampiri kedua adiknya yang berada di ruang sidang. Raut wajahnya berubah ketika menyadari kehadiran keluarga terdekatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ku kira adek gua gak dateng," kata Ammar Zoni dengan suara bergetar di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (18/12/2025).
Tak lama setelah itu, keduanya berpelukan erat. Ammar Zoni terlihat menumpahkan air mata di bahu Aditya Zoni, sementara mantan suami Yasmine Ow itu, berusaha menenangkan dan memberi dukungan moral di tengah tekanan besar yang dihadapi kakaknya.
"Doain gua ya," ujar Ammar Zoni dengan lirih.
Ketiganya larut dalam pelukan, menciptakan suasana emosional.
"Bismillah, semangat bang. Kita di sini terus," ucap Aditya Zoni sambil menggenggam pundak Ammar Zoni.
Ucapan tersebut justru membuat Ammar semakin terisak. Dalam kondisi penuh emosi, ia kemudian menitipkan pesan kepada kedua adiknya, terutama terkait anak-anaknya dari pernikahan dengan Irish Bella.
"Tolong lu temuin anak-anak gue," pesan Ammar Zoni pada dua adiknya.
Tak berhenti di situ, Ammar Zoni juga menyampaikan permintaan maaf kepada keluarganya.
"Maafin gua," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ammar Zoni juga menitipkan pesan untuk kekasihnya, Dokter Kamelia. Ia mengungkapkan kekasihnya menjadi satu-satunya sosok yang setia mendampinginya selama menjalani proses hukum.
"Bantuin dokter, temuin dia. Cuma dia sekarang yang mewakili gue," tutut Ammar Zoni.
Menutup pesannya, ia kembali menegaskan keyakinannya terkait kasus yang menjeratnya.
"Gua gak bersalah intinya," tegasnya.
Sidang kali ini menjadi momen pertama Ammar Zoni hadir langsung secara tatap muka di ruang persidangan.
Sebelumnya, ia mengikuti proses hukum secara daring karena berstatus sebagai narapidana high risk yang ditahan di Lapas Nusakambangan.
(ahs/wes)
