Habib Usman bin Yahya mengungkapkan kehamilan Kartika Putri kali ini, terasa berbeda dibandingkan dengan kehamilan sebelumnya saat mengandung Khalisa dan Khadijah. Perbedaan ini disinyalir, berhubungan dengan riwayat penyakit autoimun yang sempat diidap Kartika Putri.
Habib Usman menjelaskan, kondisi fisik Kartika Putri di kehamilan kali ini jauh lebih cranky dan membutuhkan istirahat yang lebih banyak. Rasa sakit pada pinggang juga lebih sering dirasakan.
"Lebih mellow, pinggang lebih banyak sakit, lebih lemas, dan shutdown," kata Habib Usman bin Yahya saat ditemui di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Minggu (30/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia kemudian menghubungkan, kondisi fisik Kartika Putri tersebut dengan riwayat kesehatan istrinya. Diketahui Kartika Putri, sempat mengidap autoimun yang parah sebelum kehamilan saat ini, yang mengharuskannya menjalani pengobatan hingga stem cell.
"Karena dulu Kartika sempat kena autoimun Stevens-Johnson Syndrome. Alhamdulillah Allah kasih kesembuhan setelah berobat dan sempat stem cell juga," jelas Habib Usman bin Yahya.
Meski Kartika Putri mengalami kondisi yang lebih lemah dan mellow, Habib Usman bin Yahya, menyebutkan janin laki-laki yang sedang dikandung justru menunjukkan aktivitas yang luar biasa. Gerakan bayi yang super aktif ini bahkan seringkali membuat Kartika Putri kesakitan.
"Mungkin efeknya hamil ini agak lemas. Tapi bayinya super aktif. Gerakannya, pukulannya, kaki kanan-kirinya aktif banget. Sering bikin ibunya teriak sakit," terang Habib Usman bin Yahya.
Melihat kondisi Kartika Putri yang mengalami kesulitan bergerak, terutama saat tidur, anak-anak Habib Usman bin Yahya, khususnya Khadijah, menunjukkan kepedulian yang sangat tinggi. Khadijah menjadi sangat protektif terhadap perut ibunya dan siap membantu ibunya bergerak.
"Khadijah itu masyaAllah, sangat antusias. Ibunya kalau tidur kan miring ke kanan, kalau mau balik ke kiri sudah sakit banget. Khadijah sudah siapkan bantal dan bantu dorong ibunya. Dia sangat protektif terhadap perut ibunya, sering diciumin," pungkasnya.
(ahs/wes)











































