Perencanaan Matang Narji Soal Getol Beli Tanah

Aktivitas komedian Narji Cagur yang sering membeli tanah sempat menjadi sorotan publik. Namun di balik itu, terdapat perencanaan yang matang untuk masa depan anak ketiga.

Bagi Narji, tanah bukan sekedar aset, melainkan warisan berharga yang nilainya akan terus meningkat seiring berjalannya waktu. Ia menegaskan semua properti yang dikumpulkan saat ini dipersiapkan untuk ketiga anak yang seluruhnya laki-laki. Ia sadar bahwa nasib seseorang tidak dapat ditebak, sehingga persiapan sejak dini menjadi sangat penting.

"Masa depan mereka kita gak tahu, nasib orang kita gak tahu. Makanya gue sudah bersiap, nah masuk nih si nomor satu harus ke sini, nomor dua di sini, nomor tiga di sini. Sudah harus ada perencanaan kayak gitu kan," ujar Narji di Studio FYP Trans 7 pada Jumat (14/11/2025).

Sang istri, Widiyanti, sependapat dengan suaminya. Menurutnya, investasi dalam bentuk tanah atau emas adalah pilihan yang bijak karena nilainya cenderung stabil dan terus naik dari tahun ke tahun.

"Iya nilai tanah itu kan makin tahun makin naik ya, jadi ya kenapa gak begitu. Tanah, emas, ya gitu saja sih," timpal Widiyanti.

Meski demikian, Widiyanti mengaku saat ini mereka sedikit mengerem keinginan untuk membeli tanah. Prioritas utama keluarga adalah mempersiapkan biaya pendidikan anak-anak yang akan segera memasuki jenjang perkuliahan.

"Cuma kalau untuk saat ini kayaknya kita invest-nya ya lebih ke entar lagi anak-anak mau kuliah, gitu-gitu. Jadi untuk tanah ya direm-rem dulu walaupun kepengin begitu, tapi direm-rem," jelasnya.

Bagi Narji, mempersiapkan warisan untuk anak adalah sebuah kewajiban untuk meneruskan apa yang telah dilakukan oleh generasi sebelumnya.

"Harus melanjutkan. Karena gue dulu kakek gue meninggal, maaf gitu ya, kakek gue meninggal, yang dia wariskan tuh banyak banget, ke cucunya kebagian tuh. Masa gue gak bisa kayak kakek gue?" kata Narji.

Disinggung sudah berapa banyak jumlah tanahnya, Widiyanti pun menjelaskan.

"Ya kan luasnya beda-beda ya. Ada yang 4.000 meter, ada yang 2.000 meter, beda-beda luasnya. Gak yang dalam satu lokasi segitu, gak. Jadi bisa beda-beda," pungkas Widiyanti.