Kak Seto bercerita tentang gejala yang dirayakan sebelum kena stroke ringan. Di pagi hari sebelum melaksanakan kegiatan, Kak Seto, menceritakan sempat mengalami pusing dan merasa seperti linglung.
"Seperti kehilangan ingatan, berbicara juga patah-patah, kadang ngelantur, ngaco, bingung (sadar) atau gak. Mau menyusun kata itu susah sekali ya," ungkapnya di studio Rumpi, Trans TV, hari ini.
Setelah itu istrinya, Deviana dan anak-anaknya membujuknya agar langsung ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kronologi Meninggalnya Ayah Jerome Polin |
"Aduh gak deh saya, tapi akhirnya dilaporkan ke saudara ke kembar saya. Sampai akhirnya saya dibawa ke dokter. Ternyata itu sudah bahaya," lanjutnya seraya tersenyum.
Akhirnya setelah mendapatkan perawatan di UGD, petugas medis yang ada di sana memutuskan agar Kak Seto menjalani rawat jalan.
"Tapi, hari itu saya ada seminar, akhirnya saya ke seminar dulu. Ternyata gak bisa sanggup juga memberikan talkshow. Setelah itu ke reuni izin pulang lebih awal dan dikasih tahu ada stroke ringan," jelasnya.
Ternyata bukan hanya stroke ringan tapi, juga ada gangguan irama jantung.
"Iya, kadang teratur, kadang deg deg deg gitu," katanya.
Kini kesehatannya sudah berangsur pulih. Tapi, Kak Seto tidak boleh melakukan kegiatan yang terlalu berat.
"Jadi, olahraganya juga buat diri sendiri. Gak boleh yang kompetisi, kayak padel itu diminta gak dulu. Dan kopi juga harus dikurangin, biasanya itu sehari 4 sampai 5 gelas, ini cukup segelas saja," paparnya.
(wes/dar)











































