Kerabat dan keluarga masih belum menerima kenyataan bahwa Ammar Zoni kini ditahan di Nusakambangan. Mereka masih terus membela dan kecewa.
Termasuk kuasa hukumnya, Jon Mathias, yang merasa keputusan Ammar Zoni di bawa ke Nusakambangan terlalu tergesa-gesa.
"Harusnya ini disidangkan dulu ini semua, kalau memang Ammar terbukti, memang dihukumnya seperti yang digembor-gemborkan itu, otomatis kan bolehlah dia dipindahin," tegas Jon Mathias saat jumpa pers daring, Jumat (17/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jon masih tak menerima dengan segala alasan. Bahkan ia merasa janggal karena kasus ini ditangani oleh Polsek yang sekalanya kecil.
"Padahal kan kalau pun itu seorang bandar besar mungkin Saja, ini kan kasusnya di Polsek. Kemudian harusnya kalau gitu ibaratnya menunjukan kejahatan luar biasa harusnya koruptor yang di itu," tegas Jon Mathias lagi.
Ammar Zoni beberapa hari lalu diantar ke Nusakambangan untuk ditahan. Sang artis kelihatan diborgol sambil berbaris dengan narapidana lainnya.
Kedua matanya ditutup dengan kain hitam. Ammar Zoni dan yang lainnya pun dituntun menaiki sebuah bus dengan mata tertutup.
Jon Mathias juga menyatakan keadaan Ammar Zoni yang bak teroris itu merupakan pembunuhan karakter. Keadaan Ammar Zoni saat itu dikhawatirkan dapat membuat banyak orang terkejut termasuk penggemar.
"Seperti pelanggaran HAM menurut saya, karena dirantai, diborgol, kemudian diundang media ramai-ramai untuk narasikan dia diberangkatkan dikawal dengan kepala tertutup. Nah ini yang sangat kita sesalkan," papar Jon Mathias lagi.
(pig/mau)











































