Musisi sekaligus aktivis kemanusiaan, Chiki Fawzi, mengungkapkan hal mengejutkan terkait misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla yang berupaya menembus blokade Gaza. Chiki menyebut sejumlah aktivis, termasuk rekan-rekannya dalam misi tersebut, diduga diculik otoritas Israel saat kapal-kapal mereka berada di perairan internasional.
Chiki sudah mengikuti pelatihan intensif, sejak akhir Agustus untuk mempersiapkan diri berlayar bersama armada kemanusiaan itu. Tapi sayangnya ia tak bisa ikut dengan kapal-kapal kemanusiaan itu.
"Pelatihan yang sangat mempelajari skenario dan kemungkinan yang terjadi dari pelayaran-pelayaran sebelumnya. Kita belajar dari Mavi Marmara, Freedom Flotilla, dan banyak lainnya," ujar Chiki Fawzi di Studio Trans TV, Minggu (5/10/2025).
Sayangnya, Chiki batal ikut berlayar akibat berbagai faktor. Dalam misi ini, kata Chiki, tujuannya bukan sekadar menembus blokade secara fisik, tetapi memberikan tekanan moral dan membuka kesadaran dunia atas kondisi kemanusiaan di Gaza.
"Kita terus berusaha walaupun tahu bakal di-intercept. Liberation of mind before liberation of land. Kita melawan stigma yang ditanamkan zionis kalau kita gak bisa melakukan apa-apa. Padahal kalau ramai-ramai, we can do something," tegasnya.
Anak Marissa Haque dan Ikang Fawzi itu, juga menyoroti keberhasilan dari kapal Malaysia hingga aktivis lainnya yang sempat menyentuh garis pantai Gaza sebelum akhirnya dihentikan militer Israel.
"Itu kebanggaan banget. Sebelum ini, paling jauh itu kapal Rachel Corrie, terus Handala dan Madeleine. Tapi sekarang ada yang bisa sampai pantai Gaza meski tetap di-intercept juga," tuturnya.
Chiki juga bicara kondisi terkini para aktivis yang ditangkap, Chiki menyampaikan mereka saat ini sedang dikumpulkan di Pelabuhan Ashdod, Israel.
"Lagi ditaruh di lantai, dijejerin dan ditunjuk-tunjuk sama Ben-Gvir, 'ini teroris, ini teroris'. Padahal dia yang teroris. Dia yang entitas pelaku genosida," tegas Chiki.
Meski misi kali ini mendapat perlawanan keras, Chiki menegaskan perjuangan belum usai.
Baca juga: Vicky Prasetyo: Marshanda Adalah Pencapaian |
"Kita akan bikin pelayaran baru dari Indonesia. Itu terakhir dari meeting. Jadi kita gak akan setop sampai sini aja," ungkapnya.
Salah satu pelajaran penting yang didapat dari misi ini adalah, bagaimana menyikapi intersepsi oleh Israel secara legal.
"Kalau kita di-intercept, Israel akan nyodorin surat deportasi. Tapi kita diarahkan untuk tidak menandatangani. Karena kalau kita tanda tangan, berarti kita mengakui tindakan kita ilegal. Padahal kita ditangkap di perairan internasional. Bahkan kalau pun ditangkap di Gaza, Gaza is not belong to you," jelas Chiki.
Namun, ia juga menyadari kondisi di lapangan sering kali jauh lebih kompleks.
"Jadi kalau ada yang sudah tidak kuat dan memilih tanda tangan, ya gak apa-apa. Tapi disarankan langsung ke lawyer. Global Sumud Flotilla kali ini sudah lebih siap. Banyak lawyer dari Ramallah dan Tepi Barat sudah disiapkan untuk bantu kami yang di-intercept," ujarnya.
Meski belum mampu menembus blokade Gaza sepenuhnya, Chiki Fawzi dan rekan-rekannya memastikan semangat kemanusiaan tidak akan padam.
Simak Video "Video: Relawan RI Mundur dari Pelayaran Global Sumud Flotilla ke Gaza"
(fbr/wes)