Wanda Hamidah bersama aktivis yang menaiki kapal Kaiser terdampar di Portopalo, Italia. Kapal mengalami kerusakan dan mengharuskan Wanda berpindah ke kapal lain.
Wanda akhirnya berpindah ke kapal Nusantara. Namun, saat akan memulai kembali pelayaran menuju Gaza, kapten kapal kabur.
Cobaan demi cobaan gak cuma dialami Wanda Hamidah. Ada banyak aktivis dan beberapa kapal Global Sumud Flotilla yang terdampar di Italia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akhirnya, Wanda Hamidah membagikan kabar terbarunya bersama 11 aktivis dari enam negara yang bertahan di Portopalo, Italia.
"Sudah 31 hari saya meninggalkan Indonesia untuk berlayar ke Gaza. Dan, satu minggu ini saya berada di kapal Nusantara. Kapal yang terbaik di antara kapal-kapal lain yang tidak bisa lagi melanjutkan perjalanan," buka Wanda Hamidah dalam video yang diunggah dalam Instagram pribadinya dilihat pada Rabu (1/10/2025).
"Namun, karena satu dan lain hal, Sumud Nusantara tidak mengizinkan kapan Nusantara ini berlayar. Kapal Nusantara ini berisi 11 aktivis dari kapal-kapal yang tidak bisa berlayar. Dan, 11 aktivis dari 6 negara ini masih berharap kapal ini diizinkan untuk berlayar," sambungnya.
Selebritas dan aktivis berusia 48 tahun itu menghormati keputusan Sumud Nusantara. Dia mengatakan mungkin ini menjadi dari akhir pelayarannya menuju Gaza.
"Mungkin ini adalah akhir dari perjalanan saya berlayar ke Gaza. Saya sangat bersedih hati, saya sangat berat hati, karena keinginan ke Gaza ini sudah bulat, dan ya..., tapi qadarullah mungkin saya harus kembali ke Indonesia," tuturnya.
Bintang serial Rekaman Terlarang itu meminta untuk Indonesia tetap menggaungkan dukungan untuk Palestina. Terus bersuara menggaungkan dan mendukung misi Global Sumud Flotilla membuka blokade Israel terhadap rakyat Palestina.
"Saya akan kembali ke Indonesia, tapi saya berjanji, saya akan kembali ke Indonesia untuk mempersiapkan armada yang lebih baik lagi. Insyaallah kita akan punya kapal sendiri yang lebih hebat lagi, yang lebih bagus lagi, yang bisa kita naiki sendiri. Kita akan punya pejuang-pejuang Indonesia yang sudah lelah, pejuang-pejuang Indonesia yang sudah muak melihat penjajahan, melihat kezaliman, dan melihat genosida. Insyaallah," ungkap Wanda Hamidah.
Konvoi Kapal-kapal Global Sumud Flotilla Mendekati Gaza
Dilihat dari tracker Global Sumud Flotilla, sekitar 45 kapal mengarungi Laut Mediterania. Kapal-kapal itu mulai memasuki zona berisiko tinggi.
Perwakilan Indonesia yang masih berlayar, Muhammad Husein, mengabarkan lewat akun Instagram pribadinya pada Selasa (30/9) sudah bersama kapal-kapal Global Sumud Flotilla.
"Hati-hati jangan termakan video hoax, AI, yang banyak berseliweran bahkan di media sosial. Bahkan ada yang bilang, mengira kita sudah sampai Gaza. Oh tidak, kita masih di zona kuning. Ini adalah momen krusial ya cukup mendebarkan karena ini adalah tempat yang berpotensi menjadi lokasi penyergapan oleh penjajah itu kepada kapal-kapal Global Sumud Flotilla," jelas Muhammad Husein.
"Doa kalian semua sangat dibutuhkan dari Laut Mediterania," tegasnya.
(pus/mau)