Nafa Urbach yang menjabat sebagai Bendahara Fraksi NasDem di Komisi IX DPR RI kini dinonaktifkan. Dalam pernyataan resmi yang dirilis partai dan ditandatangani Ketum Surya Paloh, Nafa Urbach dinonaktifkan karena menyakiti hati rakyat.
Rakyat merespons tegas dan mengecam soal tunjangan pejabat DPR RI, termasuk tunjangan rumah senilai Rp 50 juta. Kritikan tersebut kemudian dibalas oleh Nafa Urbach lewat sebuah siaran langsung di media sosial.
Dalam pernyataannya, dia menyebut tunjangan itu bukan kenaikan tapi kompensasi buat rumah jabatan yang dikembalikan ke pemerintah. Tunjangan itu menurut dia merupakan kompensasi buat mengontrak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga sempat mengeluhkan soal macet di perjalanan. Selama ini dia selalu merasakan kemacetan dari tempat tinggalnya di Bintaro ke lokasi kerja di kawasan Senayan.
"Iya itu tadi, itu tuh bukan kenaikan, itu kompensasi untuk rumah jabatan. Ya, kan, rumah jabatan yang sekarang ini sudah tidak ada lagi. Jadi, rumah jabatan itu kan sekarang rumah-rumahnya itu sudah dikembalikan ke pemerintah. Jadi sekarang itu mendapat kompensasi untuk kontrak. Jadi anggota Dewan itu kan, gak orang Jakarta semuanya guys. Itu kan dari seluruh pelosok Indonesia gitu. Jadi gak semuanya punya rumah di Jakarta gitu," kata Nafa Urbach dalam live-nya yang banyak diunggah ulang di dunia maya.
"Banyak sekali anggota Dewan yang dari luar kota, maka dari itu banyak sekali anggota dewan yang kontrak di dekat senayan supaya memudahkan mereka untuk ke DPR, ke kantor. Saya saja yang tinggal di Bintaro itu macetnya luar biasa, ini sudah setengah jam di perjalanan masih macet," sambungnya.
Rakyat mengernyitkan dahi dan mengangkat sebelah alis mendengar pernyataan perempuan 45 tahun itu. Apa yang dikatakannya dinilai sangat tidak sensitif dengan kondisi kebanyakan orang yang nasibnya tidak jauh lebih baik.
Adu nasib terjadi di media sosial. Membahas soal privilege yang didapatkan Nafa Urbach.
Nafa Urbach sudah minta maaf soal pernyataannya itu. Lewat Instagram dia menulis, mengakui kalau kalimatnya melukai.
"Guys maafin aku yah kalau statement aku melukai kalian, but percayalah aku gak akan tutup mata untuk memberikan hidup aku buat rakyat di dapil aku sebaik mungkin yang bisa aku kerjakan saat ini," tulis Nafa Urbach di akun Instagram pribadinya pada Jumat (22/8/2025).
"Saya memahami kekecewaan masyarakat, di tengah kondisi masyarakat hari ini dan bagi saya kepentingan rakyat selalu diutamakan. Masukan dan kritik dari masyarakat akan menjadi pengingat agar saya bekerja lebih sungguh-sungguh, amanah, dan berpihak pada rakyat. Salam Hormat dari saya untuk masyarakat semua," tulisnya.
Lalu pada Sabtu (30/8) dia kembali membuat video permintaan maaf.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera, selamat malam. Dengan segala kerendahan hati dan hormat yang begitu besar untuk masyarakat Indonesia, Saya, Nafa Indria Urbach, meminta maaf yang sebesar-besarnya atas setiap perkataan yang keluar dari mulut saya, yang menyakiti hati masyarakat Indonesia. Kiranya ada pintu maaf yang besar untuk saya dimaafkan. Sekali lagi, saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," kata Nafa Urbach dalam video yang diunggah ke Instagram.
Menyusul Minggu (31/8) dirilis surat resmi dari NasDem yang menonaktifkannya sebagai pejabat DPR RI.
(aay/nu2)