Didi Riyadi Ungkap Kejanggalan Keuangan Apartemen Usai IPL Naik 54 Persen

Didi Riyadi Ungkap Kejanggalan Keuangan Apartemen Usai IPL Naik 54 Persen

Muhammad Ahsan Nurrijal - detikHot
Selasa, 19 Agu 2025 05:10 WIB
didi riyadi
Didi Riyadi saat ditemui di apartemennya. Foto: Ahsan/detikhot
Jakarta -

Musisi sekaligus aktor Didi Riyadi, mengungkap keresahan terkait pengelolaan keuangan di lingkungan apartemennya. Ia menilai, terdapat banyak kejanggalan dalam cara pengurus mengatur dan melaporkan dana warga.

Menurutnya, ketidakjelasan semakin terasa ketika biaya Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL) dinaikkan hingga 54 persen tanpa penjelasan yang transparan. Hal itu memicu rasa tidak percaya warga kepada pengurus.

"Warga sepakat untuk menyegel kantor manajemen, yang kami duga di dalamnya terdapat dokumen-dokumen lengkap di mana kami bisa menemukan dan mendapatkan bukti-bukti," kata Didi Riyadi saat ditemui di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (18/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Drummer grup band Element itu menambahkan, hasil pengawasan sementara mengindikasikan adanya aliran dana yang mencurigakan. Terlebih sistem transaksi yang dilakukan sudah usang.

"Dari pengawas menemukan banyak temuan-temuan lalu lintas uang yang gak jelas, di era digital seperti sekarang ini, masih ada transaksi yang terjadi dengan sistem tarik setor," tutur Didi Riyadi.

Tak hanya itu, dugaan penyelewengan dana dan penyalahgunaan jabatan muncul. Hal ini semakin membuat warga apartemen naik pitam melihat adanya dugaan tersebut.

"Penyelewengan dana warga dan tentunya, ada dugaan juga bahwa struktur pengurus melakukan kesewenang-wenangan dalam penggunaan jabatannya," ujar Didi Riyadi.

Baginya, inti persoalan sebenarnya adalah fungsi pengurus dan pengawas yang seharusnya melayani warga, bukan sebaliknya.

"Kita gak mendapatkan penjelasan yang clear. Makanya dari situ bentrok antar warga dengan pengurus terjadi," ucapnya.

Didi Riyadi menekankan perlunya transparansi dari pihak pengelola. Baginya, kenaikan IPL yang mencapai lebih dari setengah dari biaya sebelumnya bukanlah hal kecil dan harus disertai penjelasan terbuka.

"Harus ada sebuah bentuk transparansi dan tentunya juga, bentuk tanggung jawab yang harus diberikan penjelasan itu secara terang benderang kepada semua warga. Kenapa kenaikan itu bisa sampai 54 persen?" tegasnya.

Hingga saat ini, penjelasan yang mereka terima masih belum memadai. Warga hanya diberitahu soal kenaikan tanpa detail yang jelas mengenai alasan maupun perhitungannya.

"Itu yang kita sebagai warga semua, termasuk saya di sini, tidak mendapatkan penjelasan yang clear dan terang benderang soal itu," pungkasnya.




(ahs/wes)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads