Sule Terapkan Anak Temukan Jati Diri dan Skill Setelah Usia 15 Tahun

Sule Terapkan Anak Temukan Jati Diri dan Skill Setelah Usia 15 Tahun

Febryantino Nur Pratama - detikHot
Senin, 04 Agu 2025 12:29 WIB
Sule bicara soal kelahiran cucu pertamanya.
Sule ditemui di kawasan Mampang, Jakarta Selatan. Foto: Ahsan/detikHOT
Jakarta -

Komedian Entis Sutisna atau yang akrab disapa Sule membagikan pandangannya mengenai pola asuh atau parenting terhadap anak-anaknya. Menurutnya, setiap anak perlu diberikan ruang untuk menikmati masa kecil, tapi juga harus diarahkan mengenali minat dan bakatnya pada usia tertentu.

Sule memulai untuk mengajarkan anak-anaknya mencari jati diri sejak usia 15 tahun. Anak-anak Sule sudah bisa menemukan minat dan bakatnya hingga punya penghasilan sendiri.

"Anak-anak itu sebelum umur 15 tahun, biarkan menikmati masa kanak-kanak. Tapi setelah 15 tahun diberi semangat untuk mereka supaya apa, punya aktivitas yang bisa menghasilkan," ujar Sule saat ditemui di Studio Rumpi No Secret, Trans TV, Minggu (3/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sule menilai usia 15 tahun adalah momen yang tepat bagi anak untuk mulai mencari tahu arah hidup dan menggali kemampuan diri.

ADVERTISEMENT

"Betul. Umur 15 dia harus mencari skill kemampuannya, jati dirinya mau ke mana, gitu," tegasnya.

"Misalkan, 'Kamu mau jadi polisi?' Ya kamu harus belajar tentang kepolisian. Kamu sekolah ke kepolisian, ke SPN atau apa pun. Kamu pilih, di umur 15 kamu pilih, mana yang kamu suka," tambahnya.

Ketika ditanya kenapa usia 15 dianggap penting, Sule menjelaskan bahwa pada usia tersebut kemampuan kognitif anak mulai berkembang pesat. Namun, Sule menekankan bahwa mengarahkan bukan berarti memaksa anak untuk bekerja terlalu dini.

"Karena di umur itu tuh, pas banget anak-anak itu mencernanya itu bisa cepat. Mulai SMA tuh udah mulai aktiflah, otak kiri otak kanan tuh udah bekerja. Jadi kalau misalkan di umur segitu, gampang. Dia punya skill kemampuan, tinggal diasah, udah ke sananya gampang," jelas ayah lima anak itu.

"Bukan berarti dia harus kerja, bukan. Tapi cari tahu arahnya mau ke mana," ujarnya.

Dalam praktiknya, Sule membebaskan anak-anaknya untuk mencoba berbagai hal agar mereka tahu minatnya secara langsung.

"Iky itu sempat aku coba arahkan, 'Coba nge-host, coba ini, coba ini.' Akhirnya dia pilih nyanyi. Njan juga gitu, sempat nge-host, sketsa, dan lain-lain. Tapi sukanya tetap nyanyi. Kalau Putdel lebih ke YouTuber," beber Sule.

Sebagai orang tua, Sule juga memberikan pemahaman tentang perkembangan zaman, termasuk pemanfaatan media sosial. Ia mengakui, lingkungan dan latar belakang keluarga juga berpengaruh besar terhadap arah minat anak.

"Aku kasih tahu sama Putdel, 'Ini perkembangan zaman, ini ke sini-sini. Ayah kenapa punya YouTube? Suatu saat YouTube ini akan menghasilkan'. Kamu dari sekarang harus bikin. Media sosial kamu udah, nanti pasti akan banyak endorse dan informasi," ucapnya.

"Kalau lingkungannya seni ya susah. Mau ke mana lagi kalau enggak nyanyi, kan gitu," ungkap Sule.

Sule menutup dengan cerita tentang Rizky Febian. Meskipun awalnya diarahkan ke komedi, Rizky memilih bermusik dan Sule tetap memberikan masukan.

"Padahal lawak juga lucu. Dia lucu juga di atas panggung, stand-up dulu. Makanya aku bilang, 'Ki, kamu harus bisa public speaking yang bagus.' Jadi nanti kalau udah malas nyanyikan tujuh lagu, bisa dikurangi dua lagu. Ganti dengan ocehan," pungkasnya sambil tertawa.




(fbr/pus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads