.webp)
Pedangdut Danang Pradana tengah menanti kelahiran anak pertama bersama Hemas Nura. Hemas Nura diperkirakan akan melahirkan anak perempuan.
"Insyaallah perempuan banyak juga di social media 7 bulan dipastikan boy or girl ternyata yang keluar.... Semua kuasa Allah," kata Danang di studio Rumpi: No Secret, Jakarta Selatan, Sabtu (17/5/2025).
Pada momen kehamilannya, Hemas Nura sempat membuat Danang harus PP Jakarta-Yogyakarta demi Gudeg Bu Tekluk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Benar-benar sehari semalam. Tahu gak perjalanannya udah sekitar 40 jam, kan PP naik kereta. Habis itu sampai rumah kan dikemas, aku panasin, dimakannya cuma dua sendok," ucapnya.
"Nih buat kamu sisanya.... Aku mau argh... aku gak bisa," cerita Danang mengungkapkan perasaannya.
Pedangdut berusia 34 tahun itu mengatakan awal-awal sempat bertengkar dengan istri perihal ngidam. Danang mengatakan kepada Hemas Nura ngidam hanyalah sugesti.
Namun, ibunda mengingatkan Danang untuk tidak memperlakukan Hemas Nura seperti itu. Oleh karena itu, ketika Hemas menginginkan Gudeg Bu Tekluk, Danang langsung pesan tiket kereta api.
"Aku berangkat, cari kereta malam-malam. Sampai sana pagi, nunggu malam karena gudegnya ini bukanya tengah malam, aku dapat antrean gudegnya jam sebelas, setengah 12 malam, langsung pulang ke rumah, aku packing pakai kemasan-kemasan, aku order tiket kereta lagi yang terpagi," cerita Danang menceritakan perjalanannya mendapatkan gudeg.
Danang berangkat naik kereta api jam 5 subuh dan sampai Jakarta siang. "The real bapak siaga," celetuknya.
Bukan cuma gudeg, Hemas Nura juga sempat minta kue gemblong. Semula Hemas Nura hanya mengetahui bentuk kuenya, tapi tak tahu namanya.
"Minta gemblong, aku jalan ke Bogor, sampai nyari di perempatan Yasmin Bogor, akhirnya dapat, dan dia sebenarnya gak ngerti kalau itu sebenarnya gemblong. Pokoknya ini loh yang ada gula-gulanya," ungkap Danang.
"Pengin beneran pengen gudeg tuh kayak udah dari awal hamil. Ku pikir bukan ngidam ya, tapi ya kok kebayang terus. Jadi aku ke dia, gudeg enak ya, tapi harus yang malam-malam ini," timpal Hemas Nura.
(pus/wes)
