Bidaah Terinspirasi Kisah Nyata, Erma Fatima Cerita Pengalamannya

Bidaah Terinspirasi Kisah Nyata, Erma Fatima Cerita Pengalamannya

Desi Puspasari - detikHot
Kamis, 01 Mei 2025 12:06 WIB
Walid Muhammad yang diperankan oleh Faizal Hussein.
Pemeran Walid, tokoh utama dalam serial Bidaah. Foto: dok. Instagram Viu Malaysia
Jakarta -

Serial Bidaah viral dan FYP terus karena potongan-potongan adegan dan dialognya. Bidaah menceritakan ajaran sesat berkedok agama yang dipimpin oleh karakter bernama Walid.

Erma Fatima adalah produser juga penulis skenario Bidaah. Pemilik nama lengkap Fatimah binti Rahmad Ali itu juga merupakan aktris yang berasal dari Malaysia.

Bintang film yang dikenal lewat aktingnya di Rozana Cinta 87 itu mengatakan karakter Baiduri dalam serial Bidaah adalah dirinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pernah waktu 10 atau 15 tahun lalu dimana Baiduri-nya itu saya. Apabila saya melihat keadaan begitu maka kita harus selamatkan anak-anak perempuan yang ada di dalam pesantren tersebut," kata Erma Fatima saat mengisi Rumpi: No Secret Trans TV, Rabu (30/4/2025).

Namun, Erma mengatakan dialog-dialog dalam Bidaah sudah dimodifikasi dengan cerita-cerita lainnya.

ADVERTISEMENT

"Oh gak pasti saya (dengan detail dialog dalam kejadian nyata). Saya gak lihat keadaaan, yang saya tahu mereka sudah dilakukan seperti itu (santri dinikahi oleh pemimpinnya)," tuturnya.

"Tapi yang cium air kaki itu tidak ada, itu yang lain, campur-campur ya. Ajaran-ajaran sesat yang campur jadinya (cerita dalam serial) Bidaah," sambung Erma Fatima.

Peraih penghargaan Sutradara Terbaik Festival Film Internasional Pyongyang ke-7 lewat film Perempuan Melayu Terakhir itu juga melakukan riset melalui wawancara mereka yang pernah mengalami masuk dalam ajaran sesat berkedok agama dan fenomena lainnya.

Erna mengatakan serial ini menyimpan pesan untuk menyadarkan dan memberantas ajaran sesat berkedok agama untuk kepentingan pribadi.

"Misi perjuangan kita di Bidaah adanya kita mau berkeras ajaran sesat itu, kita ingin memberantas mereka yang memakai agama untuk kepentingan pribadi. Kita bukan mau menjatuhkan agama Islam atau menentang ulama yang kita tahu ilmu dan akhlaknya," tutur Erna Fatima.

"Awareness di luar sana untuk mencari Tuhan itu ada ilmunya gak ada shortcut, ada proses," tukasnya.




(pus/tia)

Hide Ads