Bang Madun, kreator konten dan pengusaha kuliner yang dikenal sebagai pemilik warung makan Oseng Nyak Kopsah atau Madun Oseng Oseng membagikan kondisi usahanya seusai mendapat review buruk dari food vlogger. Usaha yang dia bangun sejak tahun 1998 nyaris gulung tikar.
Pemilik akun Instagram @nyak_kopsah itu sampai harus memecat 9 dari 13 orang pekerja di warung makannya.
"Aku jujur sekarang karena bahaya kalau review yang nggak benar. Jelek-jelekin usaha orang jangan sampai kalau bisa. Yang lain UMKM lain jangan sampai ngerasain, (pendapatan usai di-review buruk) turun drastis," kata Bang Madun di studio TransTV, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (16/4/2025).
"Dulu itu gue weekend aja dapat Rp 15 juta sampai Rp 20 juta. Jadi gue bisa gaji orang, mau weekend hari biasa paling sedikit Rp 7 juta. Setelah di-review pernah sehari cuma Rp 250 ribu, pernah sehari sama sekali nggak," sambungnya.
Kini, Bang Madun perlahan-lahan kembali membangkitkan lagi usaha kulinernya. Dampak dari review buruk food vlogger dirasakan oleh Bang Madun sangat besar.
"Setelah review dampaknya besar, kelabakan cari modal. Gue punya surat tanah, gue sekolahin ke bank. Hampir 2 tahun dari bon cuma dapat satu, dua, tiga, biasanya 40 bon. Alhamdulillah sekarang udah maju lagi," ungkap Bang Madun.
Soal food vlogger yang me-review buruk warung makannya, Bang Madun mengatakan tak mau membencinya. Bang Madun memilih untuk menunjukkan usahanya kini sudah banyak melakukan perbaikan agar lebih baik.
"Gue nggak pernah nyumpahin orang seburuk apa pun dia benci gue. Gue pernah salat tahajud, ya Allah bukain rezeki gue. Pas lihat sajadah lihat muka orang itu," ceritanya.
Bang Madun berharap bisa merangkul orang yang menjatuhkannya. Dia berharap semuanya baik-baik saja dan tidak ada saling menjatuhkan.
"Aku kepengin semua udah baik-baik saja. Aku sudah mau lupain semuanya. Tujuannya itu keberkahan, kalau maafin, hidup barokah. Gue sudah pengin tenang, terserah mau gimana (melihat) tentang gue," tegas Bang Madun.
Simak Video "Video: APINDO Sebut UMKM RI Masih Keterbatasan Akses Modal"
(pus/mau)