Saat Tewas Kemaluan Alda Mengeluarkan Cairan Putih
Kamis, 24 Mei 2007 12:11 WIB

Jakarta - Satu fakta kembali terungkap di persidangan kasus pembunuhan Alda Risma. Kali ini, berdasarakan kesaksian dokter RSCM, saat tewas kemaluan Alda mengeluarkan cairan putih.Dokter RSCM yang bersaksi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (24/5/2007) adalah dr. Zulhasmar Syamsu. Dia merupakan dokter forensik RSCM yang melakukan visum pada Alda.Saat ditanya hakim apa cairan putih tersebut sperma, sayang dr. Zulhasmar tidak bisa memberi penjelasan. "Saya tidak bisa memastikan karena bukan kompetensi saya," kata dokter yang juga tak bisa memastikan apakah saat tewas Alda masih perawan atau tidak.Selain cairan putih di kemaluan, berdasarkan hasil visum diketahui di ginjal dan empedu Alda ada kandungan morfin dalam jumlah yang siginifikan. Di kandungan darah penyanyi asal Bogor itu juga ditemukan 23 ribu nanogram per mililiter amfetamin. Padahal menurut dr. Zulhasmar, daya tahan tubuh manusia terhadap amfetamin hanya 500 nanogram per mililiter."Kalau di dalam kandungan darah ada 500 nanogram per mililiter pasti mati. Daya tahan tubuh korban termasuk kuat," jelas dokter berkacamata itu.Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan dr. Zulhasmar, Alda meninggal karena mati lemas antara pukul 10.00-18.00 WIB pada 12 Desember 2006. Mati lemas tersebut diperkirakan karena penggunaan secara bersama-sama propofol dan benzo diezetine. Untuk kandungan alkohol, meski di kamar 432 Hotel Grand Menteng ditemukan botol red label, ternyata dari hasil visum, di urine Alda tidak ditemukan alkohol. Zulhasmar menjelaskan alkohol tidak terdeteksi di urine apabila penggunaannya sudah lewat dari 24 jam."Jadi kemungkinan penggunaan alkoholnya lebih dari 24 jam sebelum visum," ujarnya.Selain dr. Zulhasmar Syamsu, sidang pembunuhan Alda Risma dengan tersangka Ferry Surya Prakasa juga menghadirkan dokter anestesi RSCM, dr. Arif Hari Hartono. Saat ini, dr. Arif tengah dimintai keterangannya. (eny/eny)