.webp)
Cowok berusia 36 tahun itu, semula datang ke Indonesia bersama dengan dua temannya yang tergabung dalam kelompok lawak The Three. Saat dua temannya, Keitaro Ura dan Daisuke Hamada kembali ke Jepang, Kenta memilih bertahan di Indonesia.
Pada masa pandemi COVID-19, Kenta merasakan susah. Saat itu dirinya punya program televisi acara kuliner yang terpaksa tak bisa syuting karena pandemi COVID-19.
"Susah saat pandemi. Iya susah banget, aku punya program kuliner harus syuting di resto, tapi restorannya pada tutup jadi nggak bisa syuting," cerita Kenta di studio Rumpi: No Secret, kawasan Transmedia, Jakarta Selatan, kemarin.
Meski mengalami kesulitan finansial, host Enaknya Mantul itu anti berutang. Sebagai orang asli Jepang, Kenta Yamaguchi tidak mau utang.
"Aku nggak pernah utang. Orang jepang nggak bisa. Makanya aku bingung," ungkap Kenta.
"Kalau aku misalnya benar-benar nggak bisa hidup, nggak punya uang, uang yang aku simpan habis, aku pinjam gimana? Aku orang Jepang, jangan (pinjam atau utang). Aku nggak bisa cicil atau utang. Jadi aku bingung pada saat itu," tuturnya.
Di satu sisi, kehidupan terus berjalan dan Kenta Yamaguchi harus membayar iuran listrik dan air. Berbagai cara dilakukan Kenta untuk bertahan hidup.
"Aku nggak bisa bayar listrik, airnya dulu. Jadi aku mandinya (pakai) fasilitas apartemen. Di samping apartemen biasanya ada showernya kan. Aku mandi di situ, tapi malu kan," cerita Kenta.
Saat itu dirinya memang belum punya banyak program televisi. Namun, ada beberapa penghuni yang mengenali dirinya.
"'Kok Kenta mandi di situ?' Jadi aku (mengakalinya) jam 4 atau jam 5 (pagi bangun) orang belum bangun, aku diam-diam bangun, mandi di situ," ujarnya.
Sampai saat ini akhirnya Kenta masih bertahan di Indonesia dan dikenal sebagai pembawa acara.
(pus/wes)
