Gus Anom disebut tidak diketahui keberadaannya. Hal ini disampaikan Yadi Sembako yang dulu merupakan guru spiritualnya.
Akibatnya, Yadi Sembako harus kehilangan pekerjaan dan aset yang dimilikinya demi melunasi utang EO (Event Organizer) senilai Rp 198 juta.
"Gus Anom ngilang, nomor susah dihubungi, keberadaannya nggak tahu dimana," ujar Yadi Sembako saat ditemui di Polres Tangerang Selatan, kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yadi Sembako saat ini mengaku bingung mengenai tempat tinggalnya jika memang sudah terjual nantinya. Seperti diketahui, Yadi Sembako memang menjual rumahnya untuk melunasi utang EO (Event Organizer) senilai Rp 198 juta.
"Nanti aja lah kita lihat kelanjutannya bagaimana. Terpenting saya dan keluarga mau selesai dari masalah ini," kata Yadi Sembako.
Atas laporan polisi ini, banyak kontrak pekerjaan Yadi Sembako yang diputus. Hal tersebut membuatnya terpaksa menjual satu-satunya aset yang dimiliki saat ini.
"Kalau Adri nggak melapor, saya saat itu masih ada kerja sama ke luar kota. Bisa saya cicil," tutur Yadi Sembako..
Yadi Sembako sendiri memastikan akan bertanggung jawab penuh kepada pihak EO (Event Organizer) sekaligus membersihkan nama baiknya atas kasus dugaan penipuan ini.
"Dari saya pribadi bisanya tanggal 10 buat apa lagi gitu kan orangnya kitanya adanya tanggal 10 di bulan Maret depan mau apa lagi gitu kan, segala upaya sudah kita lakukan, dan yang pasti akan selesai kok," ujar Yadi Sembako.
"Saya yakin pasti selesai walaupun saya dikorbankan, dimanfaatkan sama Gus Anom, saya yang bertanggung jawab," pungkasnya.
Yadi Sembako dilaporkan ke Polres Tangerang Selatan oleh Muhammad Adri Permana pada Selasa (12/9/2023).
Diketahui, pria tersebut merupakan seorang EO yang diajak oleh Yadi Sembako dan Gus Anom dalam acara launching perusahaan yang digelar pada Agustus 2023.
Pihak EO telah menalangi terkait vendor acara hingga Rp 198 juta. Namun, Yadi Sembako dan Gus Anom seolah lepas dari tanggung jawab.
(wes/pus)