Pesinetron Tamara Tyasmara tak menyangka anak semata wayangnya meninggal dunia saat usianya masih 6 tahun. Tamara Tyasmara mengenang, belakangan sang putra kerap mengatakan ingin bertemu dengan anak-anak Palestina.
Tamara Tyasmara baru menyadari adanya perilaku tak biasa setelah sang putra tiada.
"Kecurigaannya itu baru ngeh setelah Dante nggak ada. Baru mikir kita sambung-sambungin ya oh pantesan kemarin gini ya, pantesan gini ya. Kan katanya orang kalau mau meninggal tuh 10 hari sebelumnya sudah nggak ada ya," cerita Tamara Tyasmara di kediamannya, kawasan Tebet, Jakarta Selatan, semalam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan Tamara ingat betul, Dante sedang senang menggambar anak-anak Palestina. Hasil gambar-gambar Dante tentang anak-anak Palestina kini menjadi kenangan terakhir untuk Tamara Tyasmara.
Di salah satu sudut rumahnya, Tamara Tyasmara memajang gambar-gambar sang putra beserta mainannya.
"Anak itu lagi senang gambar-gambar yang anak-anak Palestina. Dia gambar di kertas anak palestina di atasnya ada malaikat, dia bilang, 'Aku pengin ketemu anak-anak Palestina. Kasihan ya Ma ya. Aku pengin ketemu deh sama anak-anak Palestina'," kenang Tamara Tyasmara soal ucapan Dante.
"Digambar sama dia. Ada gambarnya, digambar banyak banget, Palestina," sambungnya lirih.
Selain itu, beberapa hari ini Tamara Tyasmara senang Dante tak banyak bermain ponsel. Biasanya Tamara Tyasmara kerap menegur sang anak yang sulit melepas ponselnya.
"Terus dia kayak biasanya suka main, anak zaman sekarang suka main Roblox itu nonstop. Aku biasanya, 'Dante setop main handphone'. Gimana sih ini tuh 3 hari terakhir handphone-nya digeletakin gitu saja, sampai temannya cari semua, chat, 'Dante teman kamu ngajak main nih'. Dibuka doang ditaruh lagi handphone-nya," cerita Tamara Tyasmara.
Sampai akhirnya Dante bersemangat ketika akan berenang. Pada hari kejadian itu, Tamara Tyasmara sudah berniat mengajak putranya lebih dulu ke lokasi syuting.
"Nah pas dengar mau renang itu dia semangat banget. Makanya tadinya mau aku bawa ke lokasi karena dia sudah semangat ya sudah deh. Yang kayak gitu jadi ya udah deh aku anterin dulu, aku suapin dulu sebelum renang, itu sempat di jalan aku suapin, aku anterin," tuturnya pilu.
Sampai saat ini, Tamara Tyasmara belum tahu kronologi putranya bisa tenggelam. Itu dikarenakan dirinya belum kuat untuk melihat CCTV di lokasi kejadian.
Saat berenang, Dante didampingi orang dewasa yang sudah dipercaya oleh Tamara Tyasmara. Karena ini bukan pertama kali Dante pergi berenang dengan orang itu.
"Aku sih bukan merasa janggal ya, karena yang nemenin Dante ini sangat-sangat aku percaya gitu. Penasaran aja kok bisa tenggelam sih? Kenapa bisa tenggelam kan dalam pengawasan orang dewasa dan biasa sudah ditemani sama satu orang ini tanpa Sus," ungkap Tamara Tyasmara.
Baru seminggu lalu Tamara Tyasmara merayakan ulang tahun ke-6 sang putra di sekolah. Dante dikenal sebagai anak yang ceria.
"Sosoknya ceria banget, anak pintar, anak saleh, rajin sekolah. Nah pas dia lesu ini aneh sampai-sampai aku minta bapaknya bawa ke dokter, tapi nggak kenapa-kenapa. Emang waku ulang tahun demam, baru sembuh, cuma sudah nggak apa-apa," ucapnya.
"Tapi kok akhir-akhir ini lemas, matanya sayu, kenapa? Sampai aku minumin vitamin terus. Makanya pas kemarin dia semangat mau renang itu akunya senang padahal dari kemarin lemas, nggak nafsu makan," tukas Tamara Tyasmara.
(pus/wes)