Artis Kartika Putri kembali kena damprat netizen. Kali ini, wanita berhijab itu dianggap merendahkan salah satu calon presiden lewat sebuah video dan komentarnya.
Gegara hal itu, Kartika Putri diamuk warganet dan dianggap sok paling agamais. Akibatnya, mereka yang kontra mengunggah ulang foto maupun video saat Kartika Putri sebelum hijrah.
Kartika Putri sendiri dengan santai menanggapi hal tersebut. Ia sendiri menegaskan tidak ada niat menjatuhkan capres manapun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Buat aku, meskipun aku di-bully, sekarang aku sangat ikhlas, aku sangat berlapang dada, aku ridain, aku nggak ambil hati, karena buat aku insyaallah niatnya aku tidak untuk menjatuhkan siapa pun," kata Kartika Putri saat ditemui di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Jumat (26/1/2024).
Artis kelahiran Palembang itu sudah mengerti konsekuensi atas video yang dibuatnya. Serta dampaknya seperti pro kontra di antara netizen atas viralnya video tersebut.
"Di Indonesia ini cepat banget membenci, cepat banget memuja, itu yang membuat aku nggak mau ambil pusing, karena aku tahu sifat-sifat netizen Indonesia, cepat sekali memuji orang, kalau sudah salah atau benar, kalau suka, ya suka saja tapi kalau sudah nggak suka, mau benar salah ya salah saja," ujar Kartika Putri.
Lebih lanjut, tak ada niat dari Kartika Putri untuk melaporkan netizen-netizen mengumbar foto masa lalunya. Dia berharap mereka diberikan pencerahan oleh Allah.
"Nggak perlu sih kalau buat aku pribadi, capek. Kan kalau dulu awal-awal UU ITE orang banyakan takut ya, tapi zaman sekarang orang malah senang diperhatiin, karena memang mereka mau cari viral di situ, mudah-mudahan Allah kasih pencerahan," paparnya.
Sementara itu, soal komentar presiden harus dites ngaji, Kartika punya penjelasan. Dia mengklarifikasi bahwa komentar tersebut hanya candaan dan percaya bahwa ketiga capres pasti bisa mengaji.
"Aku nggak ngerti gitu kenapa mereka marah. Itu lihat deh semua konten-konten aku itu bercanda, isinya lawakan. Terus aku jawabin lagi 'cie marah ya, pasti paslonnya nggak bisa ngaji makanya panik', itu tuh cuma bercandaan saja. Aku juga nggak tahu, justru aku yakin paslon-paslon aku insyaallah bisa ngaji," ujar Kartika Putri.
Kartika Putri pun turut mengungkapkan soal kriteria pemimpin idamannya. Ia berharap agar pemimpin Indonesia kelak adalah seorang yang bisa mengaji.
"Aku ingin pemimpin itu bisa membaca atau mendengar Al-Qur'an untuk dilembutkan hatinya, bijaksana. Karena menjadi pemimpin itu kan nggak gampang, tenaga dan pikiran yang terus-terus digunakan kelelahan pasti berat banget. Makanya dengan adanya Al-Qur'an sebenarnya kalau orang Islam yang paham pasti pahamlah maksud aku apa," terangnya.
(mau/pus)