Peperangan yang terjadi di Laut Merah semakin berkobar usai pasukan AS dan Inggris bersatu untuk melawan kelompok Houthi asal Yaman. Sejak Gaza mengalami genosida oleh Israel, Houthi menjadi salah satu pembela yang turut melumpuhkan akses mereka di lautan.
Sayangnya di tengah konflik, ada putri sambung Kartika Putri yang bernama Syarifah Syahra Tusalwa atau akrab disapa Ipeh. Anaknya diketahui tengah belajar dan menuntut ilmu di Daruzzahra, kota Hadramaut, Yaman.
Kartika Putri bersama Habib Usman bin Yahya hanya bisa berkomunikasi melalui telepon dengan Ipeh satu kali seminggu. Sedangkan untuk video call hanya bisa 5 minggu sekali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau aku tetap ngotot sama Habib kalau bisa dibawa pulang, bawa pulang dulu (ke Indonesia Ipeh). Habib beda lagi, mungkin karena keyakinannya dan anaknya sendiri bilang 'Bun, aku kan ke sini menuntut ilmu agamanya Allah'. Agak lumayan merinding sih dengarnya. 'Kalau ada apa-apa jatuhnya sahid'," cerita Kartika Putri di studio Rumpi: No Secret Trans TV, kemarin.
"Cuma kan kalau buat aku pribadi ada suatu kebanggaan tersendiri untuk suamiku dan anak yang punya keyakinan seperti itu. Balik lagi, aku manusia biasa yang fakir ilmu yang berpikirnya boleh nggak fight-nya dengan cara yang lain," sambungnya.
Melihat keinginan anak yang yakin tetap berada di Yaman, Kartika Putri hanya bisa memohon doa perlindungan dari Allah SWT. Kartika bersyukur ada kerabat yang masih akan berangkat ke Tarim, Yaman.
"Setiap hari cuma bisa berdoa. Mudah-mudahan orang yang zalim ini terbuka mata hatinya. Karena kayak kita lihat di Gaza saja mereka nggak pandang bulu mana yang diserang, mana yang nggak boleh akhirnya semua boleh (diserang)," kata Kartika Putri.
Kartika Putri pun masih ingat betul saat mengantar Ipeh pertama kali ke Yaman, bandara di Aden baru saja jadi sasaran bom.
"Tapi aku pernah di kondisi waktu aku antar Ipeh pertama kali itu kan lewat Aden, bandaranya baru seminggu lalunya dibom. Itu bikin aku trauma, kondisi yang buat kita kayak kayak wow jantung ke perut," kenang Kartika Putri.
"Ya itu kan ya kita cuma bisa berdoa. Habib juga kalau seandainya memang keadaan mendesak aku pasti akan lebih ngotot (bawa pulang Ipeh ke Indonesia). Kalau hari ini nggak ngotot, karena yang punya diri, bapaknya yaitu walinya meridai. Makanya ya Allah, ya sudah Allah yang jaga kalau sudah di titik itu," pungkasnya.
(tia/pus)