.webp)
Sarah Azhari turut memberikan penjelasan terkait penangkapan sang kakak, Ibra Azhari, atas kasus narkoba. Ia mengaku belum bertemu dengannya lagi setelah sang kakak keluar dari penjara pada dua bulan lalu hingga akhirnya ditangkap lagi di sebuah apartemen.
Meski sedang berada di Jakarta, Sarah mengaku Ibra memang tinggal di tempat lain dan ia pun merasa tak mungkin selalu bertanya keberadaan sang kakak. Ia pun menjelaskan Ibra Azhari telah berpisah dengan istrinya dan diurus oleh salah seorang keluarga mereka.
"Istrinya kan nggak ada. Istrinya mungkin sudah ini ya, pisah aja kayaknya. Kalau sama istri pertama sudah pisah resmi, kalau (sama istri) yang kemarin-kemarin ini sudah pisah. Dia (Ibra Azhari) juga ada di dalam (penjara) pas keluar nggak sama-sama lagi. Setahu saya seperti itu," jelas Sarah Azhari studio Pagi Pagi Ambyar, Rabu (10/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya punya saudara, sepupu yang memang menangani Ibra. Tanggung jawab merawat dia," sambungnya.
Hal ini pula yang cukup mengundang perhatian publik karena disebutkan dalam pernyataan resmi kepolisian bahwa Ibra ditangkap bersama pacarnya berinisial NN di apartemen. Mengenai siapa sebenarnya NN, Sarah mengaku tak mengenalnya. Ia hanya menjelaskan jika kakaknya adalah sosok yang tertutup dengan hal-hal seperti itu.
"Dia orangnya nggak pernah sharing segala sesuatu. Paling kalau dia lagi sakit atau apa bilang, komunikasinya itu bukan sama saya, tapi sama kakak saya Rachel, atau yang di Perancis, Abduh. Kalau sama saya, Tia, dan Rahma nggak mau ganggu," ungkapnya.
"(Soal sosok NN) ini saya nggak bisa kasih tanggapan, ini bukan kapasitas saya. Saya nggak tahu temannya Ibra ini siapa, saya nggak tahu perempuan yang ada di berita ini siapa, saya nggak mengetahui hubungan Ibra dan teman-temannya," tegas Sarah Azhari.
Selain itu ia pun turut menanggapi isu liar Ibra Azhari seolah diabaikan oleh anggota keluarganya. Ia menegaskan mereka tetap berkomunikasi meskipun tinggal di benua berbeda dan tak jarang menghabiskan waktu untuk berkumpul.
Sarah pun merasa Ibra mungkin menjadi pribadi yang tertutup dan malu pada keluarganya yang lain karena sudah bertahun-tahun menjadi pecandu. Ia menjadi saksi mata saat tinggal bersama pada 2010 di mana Ibra berjuang untuk berhenti dari kecanduannya itu.
"Saya mau bilang 2010 sebelum saya ke LA, Ibra tinggal sama saya, dia baru keluar (dari penjara). Tinggal sama saya, saya nggak tahu orang adiktif itu kayak dia kalau nggak kena obat kayak sakau. Itu sakit dan saya tidak tahu. Saat sakau saya pikir dia sakit, saya pikir dia kena serangan jantung, muka biru, pucat karena dia memang sakit," pungkasnya.
(ass/pus)
