Ustaz Zacky Mirza membuka tahun 2024 dengan melakukan safari dakwah yang berbeda. Kalau biasanya Ustaz Zacky Mirza dan tim keliling Indonesia hingga pelosoknya, kali ini Makkah dan Madinah menjadi lokasi safari dakwah/
Safari Dakwah Ustaz Zacky Mirza di Makkah dan Madinah akan dimulai dari tanggal 4 hingga 16 Januari 2024. Ustaz Zacky Mirza kali ini berangkat bersama dengan Yayasan RADAR (Rumah Dai Internasional) akan menggelar kegiatan safari dakwah di Makkah dan Madinah.
Dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/1/2024), Ustaz Zacky Mirza akan bersafari dari satu travel ke travel lainnya. Kalau biasanya Ustaz Zacky Mirza hanya menggelar pertemuan bersama jemaah di Indonesia, tapi suasana kali ini akan lebih istimewa, karena lokasi silaturahmi ini ada di Makkah dan Madinah, atau biasa juga disebut Haromain (dua kota suci).
Tidak hanya silaturahim dengan jemaah, Ustaz Zacky Mirza juga akan menyampaikan tausyiah, muhasabah, motivasi seputar umrah dan haji.
"Untuk itu, kami Yayasan RADAR, membuka kesempatan seluas-luasnya bagi travel-travel yang di tanggal tersebut jemaahnya sedang berada di Tanah Suci, izinkan kami, Tim Safari Dakwah Yayasan Rumah Dai Internasional bersama Ustaz Zacky Mirza untuk bisa bersilaturahim hadir di tengah-tengah para jemaah. Dan kami juga tidak membebani syarat finansial apa pun kepada pihak travel yang kami datangi, karena kami hadir dengan konsep program: Dakwah Menjemput Jemaah di Makkah dan Madinah," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam perjalanan safari dakwah ini, Ustaz Zacky Mirza dan tim hanya syarat dan ketentuan teknis untuk kerjasama dengan program ini, yakni menghadirkan jemaah travel sebanyak-banyaknya. Kedua, mengizinkan kami di tengah-tengah program, mengajak para jemaah menyisihkan rezeki untuk berwakaf Al-Qur'an dan bersedekah mensejahterakan para guru ngaji.
"Wakaf Al-Qur'an yang terkumpul akan kami sebarkan ke seluruh Indonesia. Sementara sedekahnya, kami alokasikan untuk para guru ngaji di pelosok-pelosok negeri," lanjutnya.
Program Wakaf al-Quran dan Sedekah untuk Para Guru Ngaji ini diluncurkan, karena didasari oleh kondisi nyata di Indonesia yang masih kekurangan mushaf Al-Qur'an yang layak. Ada juga hasil riset dari IIQ (Institut Ilmu Al-Qur'an) Jakarta yang menyatakan sekitar 72% umat Islam di Indonesia masih tidak bisa membaca Al-Qur'an.
(pus/dar)