Vin Diesel dituntut atas dugaan pelecehan seksual pada 2010. Kejadian itu diduga terjadi selama proses pembuatan film Fast Five.
Asta Jonasson, yang merupakan asisten selama pembuatan film waralaba Fast and Furious itu, mengatakan bahwa Diesel menempelkannya ke dinding di kamar hotel.
Dalam gugatannya, Jonasson membeberkan secara detail dugaan kejadian tersebut. Dia mengklaim bahwa Diesel membawanya ke kamarnya di Hotel St. Regis dan memaksa ke tempat tidurnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jonasson memintanya untuk berhenti dan berusaha meninggalkan ruangan tetapi dia menghampirinya dan melakukan hal yang mengerikan. Dia kemudian menjerit dan berlari ke kamar mandi.
Menurut dokumen pengadilan, Samantha Vincent, yang juga merupakan saudara perempuan Diesel, langsung menelepon Jonasson untuk memecatnya setelah kurang dari dua minggu bekerja.
Selain tuduhan pelecehan seksual, gugatan tersebut juga mencakup klaim diskriminasi gender, pemutusan hubungan kerja yang salah, dan pengawasan yang lalai.
Kuasa hukum Vin Diesel, Bryan Freedman, menyampaikan bantahan terhadap tuduhan yang diduga terjadi di Hotel St. Regis Atlanta pada 2010 tersebut.
"Saya perjelas: Vin Diesel dengan tegas menyangkal klaim ini secara keseluruhan," kata Freedman, seperti dilaporkan oleh Vanity Fair.
"Ini adalah pertama kalinya dia (Vin Diesel) mendengar tentang klaim berusia lebih dari 13 tahun yang dibuat oleh seorang karyawan yang katanya bekerja selama sembilan hari," kata Bryan Freedman.
"Ada bukti jelas yang sepenuhnya membantah tuduhan aneh tersebut," pungkas pengacara Vin Diesel itu.
(nu2/nu2)