Harry Tuntut Fasilitas Keamanan, Sebut Inggris Tak Aman

Harry Tuntut Fasilitas Keamanan, Sebut Inggris Tak Aman

Dicky Ardian - detikHot
Sabtu, 09 Des 2023 11:04 WIB
LONDON, ENGLAND - JUNE 06: Prince Harry, Duke of Sussex, arrives to give evidence at the Mirror Group Phone hacking trial at the Rolls Building at High Court on June 06, 2023 in London, England. Prince Harry is one of several claimants in a lawsuit against Mirror Group Newspapers related to allegations of unlawful information gathering in previous decades. (Photo by Karwai Tang/WireImage)
Pangeran Harry. Foto: WireImage/Karwai Tang
Jakarta -

Pada persidangan di Pengadilan Tinggi London, Kamis (7/12), Harry, Duke of Sussex, menyatakan kekhawatiran terhadap keamanan istrinya, Meghan Markle, dan anak-anak mereka, Archie dan Lilibet, di Inggris Raya.

Meski merasa Inggris adalah rumahnya, Harry menegaskan tanpa fasilitas keamanan yang diminta, ia tidak dapat menempatkan keluarganya dalam bahaya.

Kuasa hukum Harry, Shaheed Fatima, menjelaskan kliennya ingin anak-anaknya merasa Inggris adalah rumah bagi mereka, mirip dengan kehidupan mereka di Amerika Serikat. Namun hal itu tidak dapat terwujud tanpa kemungkinan membuat mereka aman di tanah Britania.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Inggris adalah rumah saya. Inggris adalah inti legasi bagi anak-anak saya," ujar Fatima mengutip pernyataan Harry.

ADVERTISEMENT

"Inggris menjadi tempat yang saya inginkan bagi mereka untuk merasa di rumah, seperti kehidupan mereka saat ini di AS," lanjutnya.

"Namun itu tidak dapat terjadi jika tidak ada kemungkinan untuk membuat mereka aman ketika mereka berada di tanah Britania," kata Fatima melanjutkan pernyataan Harry.

"Saya tidak bisa menempatkan istri saya dalam bahaya seperti itu, dan mengingat pengalaman hidup saya, saya tidak mau sembrono untuk menempatkan diri saya di dalam keadaan bahaya seperti itu."

Proses persidangan ini telah berlangsung sejak Selasa (5/12) di Pengadilan Tinggi Inggris di London, meskipun hanya sesi pembukaan dan penutupan yang dapat dilihat oleh publik dan media dengan alasan keamanan.

Harry menyatakan keputusannya untuk meninggalkan Inggris pada 2020 disebabkan oleh perasaan ketidakamanan. Kuasa hukum Harry berpendapat pencabutan fasilitas keamanan pribadi mereka sebagai Duke & Duchess of Sussex adalah tindakan "melanggar hukum dan tidak adil," mengacu pada status mereka di keluarga Kerajaan dan tragedi kematian Putri Diana.

Pihak pemerintah Inggris membantah tudingan ketidakadilan. Mereka menyatakan Harry tidak akan mendapatkan fasilitas keamanan seperti sebelumnya karena keputusan keluarganya untuk meninggalkan keluarga Kerajaan Inggris.

Di sidang sebelumnya pada Mei, Pengadilan Tinggi London juga menolak tuntutan hukum dari Harry terkait fasilitas keamanan dan peninjauan atas penolakan pemerintah Inggris.

Awalnya, Harry bersedia membayar sendiri untuk mendapatkan perlindungan polisi lokal di Inggris, namun tawarannya ditolak oleh komite yang menentukan pengamanan untuk bangsawan dan figur publik, RAVEC.

Meski demikian, kontroversi terus berlanjut, dengan argumen dari kedua belah pihak, dan pertarungan hukum ini mencerminkan kompleksitas hubungan Harry dan Meghan dengan Inggris pasca-kepergian mereka.




(dar/wes)

Hide Ads