.webp)
Marshel Widianto mengakui ada stasiun televisi yang memboikotnya. Sadar kesalahan yang dilakukannya, Marshel Widianto merasa sangat bersyukur masih dimaafkan.
Bapak satu anak itu menegaskan boikot yang dia alami tidaklah parah. Hanya saja ada peristiwa ini memberikan Marshel Widianto pelajaran berharga.
"Itu sempat kaget juga, ya gue sempat ngalamin star syndrome ada juga. Itu karena kesalahan gue juga, memang gue ya datang telat gitu-gitu kan. Jadi wah ini benar-benar kaget gue dengan kemewahan ini. Sebenarnya di-banned nggak terlalu juga ya (sama TV). Jadi akhirnya ini jadi momen gue juga untuk belajar lagi," kata Marshel Widianto di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, akhir pekan kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marshel Widianto mengatakan sangat mendapat pelajaran dari peristiwa itu. Ini menjadi waktunya untuk belajar lebih disiplin.
"Dan tapi lebih ke disiplin sajalah, akhirnya gue bisa menyimpulkan bahwa ini memang waktu gue untuk belajar. Jadi gitu, intinya jadi pembelajaran gue juga karena memang ya itu banyaknya kerjaan akhirnya ada beberapa hal yang...," tutur Marshel Widianto seolah sulit mendeskripsikan.
Komika berambut kribo itu juga sudah datang dan meminta maaf langsung ke stasiun televisi tersebut. Dia juga memastikan apakah masih ada kesempatan untuk dirinya berkarier lagi di situ atau tidak.
"Sempat kaget juga. Gue sudah nyamper-nyamper juga buat minta maaf dan lain sebagainya. Tapi kalau untuk apakah bisa bekerja lagi Marshel di stasiun TV dan segalanya? Bisa sih bisa sebenarnya, mereka masih sebaik itu sama gue, jadi bless bangetlah buat gue. Ada kan kalau udah nggak, nggak," ungkapnya.
"Meskipun ada kenalan gue di sana gue minta maaf, dikasih kesempatan. Kan ada juga yang kalau sudah nggak, nggak gitu kan. Gue tuh walaupun gue ada kenalan di sana terus akhirnya kita masih dikasih kesempatan, wih senang banget gue jadi kayak benar-benar terberkati bangetlah gitu," ucap syukur Marshel Widianto.
Ini menjadi bahan introspeksi diri untuk Marshel Widianto. Suami Cesen eks JKT48 sujud syukur masih mendapat kesempatan. Dia sadar banyak orang yang mau dirinya berubah dengan segala kebaikan yang didapatkan.
"Banyak juga yang pengin gue berubah. Ada banyak orang bisa berubah. Nggak apa-apalah kalau itu kejadian (disebut dapat karma) saya terima dengan hati yang baik, hati yang salah, hati yang berserah, terima kasih untuk komentar dan doanya," kata Marshel.
Dia bahkan tak merasa takut apabila kariernya mandek. Itu adalah bentuk konsekuensi dan tanggung jawab dirinya.
"Takut (miskin)? Nggak. Apa yang ditakuti? Takut, sedih, nggak juga. Walaupun amit-amit miskin kan udah pernah dejavu sajalah gitu. Biar ada materi baru lagi," jawab Marshel Widianto tersenyum.
(pus/wes)
