Era media sosial membuat apa saja bisa menjadi konten, termasuk berbagi atau sedekah. Konten-konten ini bisa menjadi pandangan berbeda untuk setiap yang melihatnya.
Konten sedekah bisa dipandang sebagai bentuk ajakan, bukti, dan bisa juga memancing anggapan itu menjadi ajang pamer. Kata Ustaz mengambil nasihat dari Ustaz Maulana saat dihubungi detikcom melalui sambungan telepon.
Utamakan selalu berpikir positif saat melihat sesuatu. Konten sedekah bisa menjadi cara menyampaikan syiar untuk mengajak siapapun yang melihat konten itu juga melalukan aksi berbagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kata Ustaz: Jangan Curhat Masalah di Medsos |
Apa pun niatnya itu menjadi urusan sang pembuat konten dengan Allah SWT.
Berikut penjelasan lengkap Ustaz Maulana:
Kalau saya sih melihatnya sebagai syiar dan sebagai pembelajaran buat yang lain supaya bisa ikut (terdorong melakukan hal berbagi). Persoalan niatnya terserah, nggak ada masalah.
Kadang kala masyarakat itu butuh bukti, butuh contoh untuk teladan. Jadi tidak apa-apa kalau ada konten-konten seperti itu. Kita sikapi saja dengan baik bahwa mereka tuh niatnya tulus.
Kalau saya melihatnya dari segi positif saja. Selama tidak menyakiti. Lima kan syarat sedekah itu yang terbaik, niat ikhlas, sasaran tepat, tidak menyakiti, dan tidak mengungkit.
Dijaga saja (lima syarat itu) supaya orang tidak tersinggung, tidak melukai, tidak merasa dipermalukan, tidak menghinakan, itu saja yang harus diperhatikan (oleh para influencer dan youtuber). Kalau persoalan hati manusia kan tidak ada yang tahu.
Nggak ada masalah. Saat ini orang butuh contoh, butuh teladan. Kita tidak usah pedulikan omongan netizen, selama kita melakukan yang terbaik, tidak menyakiti, tidak mempermalukan, tidak masalah.
(pus/wes)