Taylor Swift Jadi Korban Deepfake, Jadi Mahir Berbahasa Mandarin

Taylor Swift Jadi Korban Deepfake, Jadi Mahir Berbahasa Mandarin

Asep Syaifullah - detikHot
Kamis, 09 Nov 2023 08:24 WIB
Jumbo! Labu Berdesain Wajah Taylor Swift Ini Bobotnya 1,8 Ton
Taylor Swift. Dok. Getty Images.
Jakarta -

Penyanyi Taylor Swift ramai dibicarakan oleh netizen China pada akhir pekan ini setelah sebuah video yang memuat dirinya viral. Pada video tersebut terlihat pelantun All Too Well itu hadir di sebuah acara dan menampilkan kemampuannya dalam berbahasa Mandarin yang membuat netizen Negeri Tirai Bambu merasa bangga.

Unggahan ini terlihat pada Weibo dan sudah disaksikan lebih dari enam juta kali sejak dimuat pada 21 Oktober lalu.

"Akhir-akhir ini, aku sudah berkunjung ke banyak tempat seperti Italia, Perancis dan Jepang," tuturnya dalam bahasa Mandarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari The China Project ternyata video itu adalah sebuah deepfakes atau video palsu yang menggunakan sebuah kecerdasan buatan atau AI yang dikembangkan oleh HeyGen, sebuah start-up dari China.

Gerak bibir yang begitu halus dan sinkron membuat banyak orang yang percaya Taylor Swift memang benar-benar bisa bahasa Mandarin. Apalagi suara yang dihasilkan oleh AI itu terdengar mirip sekali dengan mantan kekasih Joe Alwyn itu.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya kejadian serupa juga menimpa Presiden Joko Widodo di mana muncul sebuah video dirinya yang terlihat fasih berbahasa Mandarin.

Dilansir detikNews, Kamis (26/10/2023) video tersebut beredar di X (dulu Twitter). Video itu menampilkan momen Jokowi berpidato menggunakan bahasa Mandarin. Kominfo menyatakan video tersebut diedit menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) deepfake.

"Beredar sebuah video pada berbagai platform digital yang menampilkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang menyampaikan pidato menggunakan Bahasa Mandarin dengan fasih. Video tersebut ada yang disertai dengan narasi 'Jokowi berbahasa Mandarin'," demikian keterangan Kominfo yang didapat dari Menkominfo Budi Arie Setiadi.

"Kementerian Kominfo menyatakan bahwa video tersebut merupakan hasil editan yang menyesatkan," tegas Kominfo.

Kominfo menyebut video yang beredar itu identik dengan unggahan kanal YouTube The U.S.-Indonesia Society (USINDO) tertanggal 13 November 2015. Video ini kemudian direkayasa dengan teknologi AI sehingga menampilkan Jokowi seolah-olah fasih berbahasa Mandarin.

"Secara visual, video tersebut identik dengan video yang diunggah oleh kanal YouTube The U.S.-Indonesia Society (USINDO) pada 13 November 2015 lalu, namun telah diedit sedemikian rupa dengan teknologi artificial intelligence (AI) 'deepfake'. Presiden Jokowi tidak menggunakan bahasa Mandarin saat pidato tersebut, sehingga ini adalah bentuk disinformasi," pungkasnya.




(ass/dar)

Hide Ads