.webp)
Sesi pertama Demi Indonesia masih berlanjut. Sesi ini diberi nama Beda Server Satu Bahasa yang menghadirkan tiga pemuka agama.
Salah satunya adalah Banthe Dhira, Pemuka Agama Budha. Ia membangkitkan semangat untuk para pemuda.
"Kita generasi muda harusnya jangan cuma berkembang jadi penggeretak tapi penggerak, tidak lagi jadi anak muda yang suka protes saja, tapi penggerak," buka Bhante Dhira di Demi Indonesia, Jumat (27/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bhante Dhira menyadari banyak kendala yang dialami oleh generasi muda ketika memutuskan untuk bergerak melakukan sesuatu.
"Banyak teman saya anak muda, mungkin masih belum tahu mau ke mana. Kadang kala bergerak lintas agama dicaci maki akhirnya takut. Jangan takut melangkah, yang terpenting langkahmu tak menakutkan orang lain," ujarnya.
Baca juga: Orasi Demi Indonesia FYP dari Arif Brata! |
Bhante Dhira juga menambahkan perubahan bisa dilakukan oleh anak muda, terutama mereka yang berkarakter.
"Kalau punya inisiatif, jangan jadi pemuda yang karatan tapi jadi pemuda yang punya karakter. Artinya, kalau kita tidak bisa membuat yang lebih baik maka jangan merusak seperti karatan," paparnya.
Ia juga menyarankan agar gerakan yang dilakukan oleh anak muda sebaiknya dilakukan bersama-sama, meski mereka berbeda agama. Bhante Dhira mengibaratkan hal ini seperti sapu lidi.
"Kalau lidi cuma satu, nggak bisa bersihkan, kalau beberapa lidi kita gabungkan jadi sapu lidi. Ketika sudah jadi sapu lidi kita bisa bersihkan pikiran negatif, pemikiran penuh kebencian, kedamaian, keharmonisan, bisa terwujud apabila menghargai semua kehidupan," ungkapnya.
Demi Indonesia sesi satu memang sudah selesai, tapi masih ada dua sesi lagi yang tak kalah serunya. Tonton keseruannya di sini.
Demi Indonesia didukung oleh BNI, PT. Pertamina (Persero), Bank BRI, Telkom Indonesia, Bank Mandiri, Semen Indonesia Group, PT. Pupuk Indonesia dan MIND ID.
(dar/dar)
